Mohon tunggu...
Esports IDN
Esports IDN Mohon Tunggu... -

Memberikan informasi seputar dunia eSport Nasional dan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Kehadiran Yamisok dan Masa Depan eSports Indonesia

8 Februari 2018   15:45 Diperbarui: 8 Februari 2018   15:47 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi - Metrotvnews.com

eSports.ID: Sebagai Ketua Umum IeSPA, tentunya bapak bisa menilai sudah seberapa jauh peran pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri eSports, hingga saat ini? Dan rencana apa yang sudah dicanangkan oleh IeSPA ke depannya, sebagai kepanjangan tangan pemerintah?

Eddy Lim : Selama ini, pemerintah sangat mendukung perkembangan olahraga baru bernama eSports ini. Rencana kami, di IeSPA, adalah perluas area lingkup untuk pengurus daerah, sehingga makin besar kesempatan menemukan bakat-bakat baru di daerah.

eSports.ID: Faktanya, klasifikasi eSports itu sendiri kadang masih rancu di masyarakat luas, apakah suatu game bisa dimasukkan kategori eSports, atau tidak. Apakah bapak, dari IeSPA, sudah memiliki pedoman khusus untuk menggolongkan game mana sebagai eSports? Bagaimana menyikapi pro-kontra yang marak tentang game mobile sebagai cabang eSports?

Eddy Lim: Syarat utama suatu game bisa dikategorikan sebagai eSports adalah harus fair dari kedua sisi, karena tidak ada istilah pay-to-win dalam eSports. Selain itu, game tersebut harus diminati dan populer oleh pemain dari jumlah negara yang banyak. Tidak mungkin suatu game yang hanya populer di beberapa negara saja akan dimasukkan ke dalam cabang resmi eSports.

eSports.ID: Mengenai eksibisi eSports di Asian Games 2018, sudah sejauh mana persiapannya? Apakah sudah dikonfirmasi cabang game apa yang akan dipertandingkan, dan tim mana saja yang berhak ikut serta?

Eddy Lim : Persiapannya masih berada di tahap sisi pemerintah. Belum sampai ke tahap pelaksanaan lapangan.

eSports.ID: Pendapat pribadi bapak, apakah profesi sebagai gamer profesional (eSports) sudah bisa dijadikan sebuah mata pencaharian yang layak? Sebagai perbandingan, di luar negeri banyak anak-anak muda yang berhasil menjadikan gamer sebagai pilihan berkarir.

Eddy Lim : Untuk saat ini, di Indonesia belum bisa. Masih dalam tahap sebagai income tambahan. Gamer itu ada life span, sekitar umur 28-30 tahun itu sudah memasuki masa-masa akhir, dan akan sulit bersaing dengan gamer yang relatif masih sangat muda. Setelah pensiun menjadi gamer, apa yang bisa mereka lakukan?

Memang sangat disayangkan bahwa industri eSports tanah air masih belum cukup besar untuk beri support semua gamer dalam jangka panjang atau bagi para atlet digital yang nantinya pensiun. Maka dari itu, selain berbekal prestasi dalam eSports, para gamer harus tetap belajar dan persiapkan diri dengan keahlian lain yang berguna setelah pensiun menjadi gamer profesional.

eSports.ID: Terima kasih atas waktu dan penjelasannya, semoga kapan-kapan bisa sharing lagi.

Akhir kata, semoga dengan artikel wawancara ini, kamu bisa turut berpartisipasi aktif dan terus mengasah skill serta dukung terus industri eSports tanah air!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun