Kolaborasi dan Pembelajaran Nyata: Mahasiswa KKM UIN Malang Kunjungi UMKM di Desa Ngebruk
Mahasiswa KKM Reguler Kelompok 10 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan kegiatan kunjungan ke sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Ngebruk sebagai bagian dari program kerja mereka. Kunjungan ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat potensi ekonomi lokal sekaligus menggali inspirasi dari para pelaku usaha. UMKM ini berperan penting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Keberhasilan pengembangan UMKM di desa salah satunya yaitu dengan tersebarnya UMKM di desa-desa seluruh Indonesia.
UMKM yang dikunjungi, yaitu UMKM bedengan yang berupa jual bibit berbagai tanaman dan UMKM pabrik tahu. Kedua UMKM tersebut terletak di Desa Ngebruk yang menjadi salah satu penyokong kebutuhan pangan masyarakat setempat dan memenuhi kebutuhan pertanian masyarakat Desa Ngebruk. Kunjungan UMKM ini mahasiswa KKM tidak hanya wawancara pada pemilik usaha, tetapi juga melihat proses pembuatan pengolahan kedelai menjadi tahu dan membantu penanaman bibit tanaman di lahan kebun masyarakat setempat.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para pelaku UMKM yang antusias berbagi pengalaman mereka dengan mahasiswa KKM. Para pelaku usaha merasa senang karena dapat berbagi wawasan dan melihat semangat mahasiswa yang tinggi. Di sisi lain, mahasiswa KKM merasakan manfaat besar dari kunjungan ini, yang memberikan pembelajaran nyata. Mereka dapat memahami penerapan langsung teori yang telah dipelajari, menjadikannya relevan dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan UMKM Bedengan yang fokus pada produksi bibit tanaman sayur ini telah dimulai sejak tahun 2019. Menurut Ibu Jumi, pemilik UMKM, produk mereka telah berhasil didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk Batu, Blitar, Pasuruan, Tengger, dan Tumpang. "UMKM ini bertujuan membantu para petani di Desa Ngebruk dalam mendukung sektor pertanian," jelasnya. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah faktor cuaca, di mana musim hujan sering kali menyebabkan penurunan hasil produksi bibit tanaman. Selain itu, Ibu Jumi juga mengungkapkan harapannya agar UMKM Bedengan tidak hanya berkontribusi pada sektor pertanian, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. "Kami berharap UMKM ini dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat," tuturnya (27/12/24).
UMKM pabrik tahu yang dikelola oleh Ibu Mistri telah beroperasi sejak tahun 2012. UMKM ini merupakan bisnis keluarga yang dijalankan dengan penuh dedikasi. Setiap hari, proses pembuatan tahu dimulai pada dini hari, sekitar pukul 2 pagi. Hasil produksinya kemudian didistribusikan secara langsung dengan berkeliling desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Ngebruk dan juga dijual ke tengkulak. Meski telah berjalan lebih dari satu dekade, UMKM pabrik tahu ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satunya adalah risiko kegagalan produksi yang dipengaruhi oleh kualitas kedelai yang tidak selalu baik. Selain itu, biaya kayu bakar yang terus meningkat menjadi kendala lain dalam proses produksi.
Ibu Mistri berharap, ke depannya, UMKM tahu ini dapat berkembang lebih baik lagi. "Harapan kami, UMKM ini bisa lebih maju dan mampu memberikan penghasilan tambahan, tidak hanya untuk keluarga kami tetapi juga untuk masyarakat sekitar," ungkapnya (29/12/24). Semangat dan komitmen dalam menjalankan bisnis ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak, sekaligus menunjukkan pentingnya peran UMKM dalam mendukung perekonomian lokal.