Mohon tunggu...
Esperanza Cielo
Esperanza Cielo Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKM Kelompok 10 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang_Esperanza Cielo

Kami merupakan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang melakukan KKM di Desa Ngebruk, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan menjalankan program kerja yang berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat Desa Ngebruk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Ngebruk Bereaksi: Komitmen Menurunkan Stunting dan Kekurangan Gizi melalui Program PMT

24 Desember 2024   11:04 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan PMT pada Balita Desa Ngebruk (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Desa Ngebruk Beraksi: Komitmen Menurunkan Stunting dan Kekurangan Gizi melalui Program PMT  

Desa Ngebruk, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, terus menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah stunting dan kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil. Salah satu program unggulan yang rutin dilaksanakan adalah Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Program ini telah berjalan secara normal dan rutin selama dua tahun terakhir dan kembali dilaksanakan pada Senin, 23 Desember 2024, bertempat di Balai Desa Ngebruk (23/12/24).

Kegiatan PMT ini menargetkan balita yang teridentifikasi mengalami stunting serta ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK) atau berisiko tinggi (resti). Dalam pelaksanaan terbaru, para penerima manfaat mendapatkan berbagai makanan bergizi. Balita menerima susu serta protein hewani seperti udang, ikan mujair, telur puyuh, dan ayam. Sementara itu, ibu hamil mendapatkan tambahan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. Menurut KPM Desa Ngebruk, jenis protein hewani yang diberikan kepada balita dan ibu hamil setiap bulannya sengaja dibuat bervariasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi mereka terpenuhi secara optimal, sekaligus memberikan asupan nutrisi yang beragam agar mendukung pertumbuhan dan kesehatan balita dan ibu hamil.  

Tidak hanya itu, bagi balita yang sudah divonis mengalami stunting, terdapat perlakuan khusus berupa pemberian susu dengan formula khusus. Langkah ini menunjukkan perhatian serius dari pihak desa terhadap penanganan stunting secara menyeluruh.

Kader Pembangunan Manusia (KPM) desa menjadi motor penggerak kegiatan ini. Dengan dukungan dana desa, KPM bertugas mendata dan memastikan bantuan diberikan langsung kepada yang membutuhkan. Data yang digunakan bersumber dari posyandu yang tersebar di desa, sehingga pendataan dilakukan secara akurat dengan melibatkan ibu dan balita dalam proses verifikasi.

Menurut KPM Desa Ngebruk, "kasus stunting di Desa Ngebruk sendiri saat ini mencatatkan 10 balita yang terindikasi stunting, namun hanya satu balita yang benar-benar difonis stunting berat. Selain itu, terdapat 10 ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi atau berisiko tinggi, yang juga mendapatkan intervensi melalui pemberian susu dan pemantauan intensif di kelas ibu hamil," ungkapnya

Kepala Desa Ngebruk menyampaikan harapannya agar program PMT ini dapat terus berjalan secara konsisten. "Kami ingin memastikan generasi masa depan desa ini tumbuh sehat dan terbebas dari stunting. Program ini bukan hanya soal memberikan makanan, tapi juga memastikan setiap keluarga memiliki kesadaran pentingnya gizi untuk anak-anak mereka," ungkapnya.

Kegiatan ini juga melibatkan proses pendistribusian yang tertata dengan baik. Protein hewani yang diberikan dalam program bulan ini berupa  udang, ikan mujair, telur puyuh, ayam, dan susu dibagikan langsung kepada balita sesuai data yang ada. Untuk ibu hamil, susu diberikan dengan panduan dari kader desa.  

Mahasiswa KKM UIN Malang 2024 turut berkontribusi dalam kegiatan ini dengan beragam peran penting. Mereka membantu proses pengemasan bahan makanan yang akan didistribusikan kepada balita dan ibu hamil. Selain itu, mereka juga aktif mendukung berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Balai Desa Ngebruk, seperti mendokumentasikan seluruh rangkaian acara, membagikan makanan kepada balita, ibu hamil, serta anak-anak, dan memastikan kegiatan berjalan dengan lancar. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan bantuan teknis tetapi juga menunjukkan kolaborasi yang solid antara perguruan tinggi dan masyarakat desa. 

Dengan keberlanjutan program ini, Desa Ngebruk optimis dapat menurunkan angka stunting hingga nol persen. Pemerintah desa dan KPM berharap, upaya bersama ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam menghadapi permasalahan stunting dan kekurangan gizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun