Di negeri yang gemerlap megah,
Kuasa dan harta jadi raja,
Rakyat dibawa raja tersesat dalam mimpi,
Di bawah bayang-bayang fitnah.
Politikari bersorak riang,
Janji palsu, sandiwara sia-sia,
Rakyat tertawa, hati terluka,
Dalam panggung politik yang palsu.
Ekonomi tumbuh, tapi siapa yang merasakan?
Rakyat jelata masih terjerat,
Harga naik, pendapatan merosot,
Di negeri ini, ada yang tersenyum kaya.
Pendidikan terpinggirkan, ilmu dihargai,
Tapi apalah arti gelar tanpa pemahaman,
Dunia terus berputar, negeri terkatung,
Satire ini bernyanyi, di balik tabir kenyataan.
Budaya dan moral tercabik-cabik,
Media dikuasai, kebenaran terbungkam,
Dalam bayang-bayang korupsi dan kezaliman,
Negeri ini terus berselubung dalam kegelapan.
Satire ini, sebatas cerminan,
Tentang negeri yang terperangkap dalam ironi,
Semoga suatu saat, tawa akan berganti tangis,
Dan keadilan akan bersinar terang di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H