Mohon tunggu...
Aryanto Universitas Timor
Aryanto Universitas Timor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suara mahasiswa

Tidak ada hari esok untuk mereka yang pesimis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Milenial Menuju Tranformasi pendidikan Digital di Indonesia (Kelebihan dan Kekurangan)

10 Juni 2022   12:11 Diperbarui: 10 Juni 2022   12:19 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
transformasi pendidikan digital, dokpri

Sudah 3 tahun sejak munculnya Covid-19 yang merubah sistem dan tatanan baru dalam segala bidang kehidupan. Bangsa Indonesia dan warga seluruh dunia merasakan pelajaran berharga tentang kehidupan. Ya, pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal urgen yang bisa direnungkan untuk pembelajaran bersama. Pelajaran dan hikmah berharga menyeruak di depan mata, tentang makna hidup sekaligus impian-impian besar memajukan Indonesia.

Dunia usaha mengalami penyesuaian, tatanan ekonomi berubah secara drastis, pasar terguncang dengan pola-pola baru. Praktis, pola komunikasi antar manusia berubah, kompetensi menyesuaikan gerak zaman, sekaligus mencipta peluang-peluang baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan. Pandemi memang seperti dua sisi mata uang, ada tantangan sekaligus ada peluang pada dua sisi yang berbeda. Dunia pendidikan  juga mengalami tantangan serupa, banyak hal yang harus disesuaikan dengan memanfaatkan teknologi , para tenaga pendidik dan siswa mau tidak mau harus dipaksa untuk melakukan pembelajaran dari rumah, ada segudang tantangan yang harus dicari solusinya bersama-sama. Dalam tantangan itu, akses internet , listrik dan jaringan internet dan juga sumberdaya manusia menjadi faktor yang paling fundamental  sehingga bisa membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. 

Terlebih, pemerintah Indonesia mencanangkan 2045 sebagai momentum emas untuk lompatan sumber daya manusia Indonesia. Artinya, 25 tahun lagi menuju momentum itu, yang harus dipersiapkan secara maksimal.

Di pelosok-pelosok negeri masih banyak lembaga pendidikan yang kesulitan dengan akses jaringan internet, sumberdaya manusia dalam hal ini siswa yang masih belum terbiasa atau bahkan  belum pernah menggunakan teknologi digital dalam kelas untuk pembelajaran kemudian harus bertranformasi secepat mungkin  agar tidak ketinggalan materi pelajaran.  

Realitasnya, hambatan terkait dengan aliran listrik dan akses internet ini menjadi tantangan besar terkait pemerataan fasilitas pendidikan di penjuru Indonesia. Kawasan-kawasan yang memang belum teraliri listrik dan jangkauan akses internet, membutuhkan strategi khusus agar para pendidik dan siswa di daerah itu bisa mendapatkan fasilitas pendidikan yang setara dengan daerah-daerah lain.

Lalu, bagaimana strategi untuk meningkatkan kualitas dan transformasi digital pendidikan Indonesia?

Apakah dengan tranformasi digital digital media pembelajaran manual bisa ditinggalkan? 

Apakah transformasi digital tidak dapat menyebabkan kecanduan dan ketergantungan terhadap industri internet?    

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas saya kemudian menelaah berbagai data dan informasi dan berpendapat bahwa sistem pendidikan yang selama ini yang Jawa sentris harus dirubah menjadi Indonesia sentris 

 dan perluasan infrastruktur digital menjadi sangat penting, agar semua sekolah dan institusi pendidikan di penjuru kawasan Indonesia dari Sabang hingga Merauke mendapatkan akses listrik dan internet. Pendidikan kita tidak boleh hanya terkungkung dalam tempurung wawasan yang sempit. Generasi muda Indonesia saat ini merupakan anak zaman, generasi global yang terkoneksi secara internasional dengan perangkat teknologi. Maka, visi global pendidikan Indonesia menjadi sangat penting, agar setiap kebijakan, program dan penyegaran sistem pendidikan terkoneksi dengan perkembangan dinamis internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun