Jurnalisme data di era digital sudah sangat-sangat mempermudah pekerjaan seorang jurnalis. Seiring perkembangan jaman di era teknologi modern, para jurnalis sudah mulai banyak menggunakan dan melirik jurnalisme berbasis data sebagai alat datanya karena teknologi-teknologi yang mendukung didalamnya sebagai alat atau sistem yeng bekerja mengolah data dan memproses data sehingga mempermudah bagi mereka.
Sistem teknologi saat ini banyak lahir dengan tujuan mempermudah tugas dan pekerjaan para pekerja media khususnya para jurnalis untuk mengolah data sebagai pelengkap beritanya. Karena jurnalis menggunakan data-data tersebut dalam penyampaian suatu pesan.
Jurnalisme data menurut Hirofumi Abe (seorang jurnalis NHK stasiun tv Jepang), memaparkan bahwa jurnalisme data adalah pekerjaan mencari, memelototi dan menganalisis data untuk menggali sebuah realita. Lain lagi menurut Paul Bradshaw, data jurnalisme adalah konvergensi di antara sejumlah bidang penelitian investigatif dan statistik untuk menganalisis dan memprogram sebuah data. Sedangkan menurut Jonathan Stray, data jurnalisme adalah mendapatkan, melaporkan, kurasi dan penerbitan data untuk kepentingan publik. Jadi, jurnalisme data adalah pekerjaan seorang jurnalis untuk mencari, melaporkan dan menganalisis berdasarkan data untuk menggali sebuah realita yang bertujuan untuk kepentingan publik.
Sejarah singkat terkait jurnalisme berbasis data berkembang sebelum tahun 2000 bersamaan dengan berkembangnya internet dan teknologi komputer. Karena dengan teknologi komputer mempermudah jurnalis dalam mengolah datanya. Sehingga komputer sangat dibutuhkan para jurnalis tak kala sebagai pengolah data. Yang artinya dengan kemunculan internet dan teknologi komputer diterima baik dikalangan para pekerja media karena sangat membantu dalam pola yang baru dalam pekerjaan jurnalistik.
Konsekuensi seorang jurnalis menggunakan teknologi tersebut siap dalam hal jika terikat oleh deadline. Yang pada akhirnya juga membawa jurnalis pada bantuan komputer untuk mengolah datanya menjadi sebuah berita yang ditayangkan, yang siap untuk menjadi konsumsi khalayak publik.
Proses yang dilakukan jurnalis terlebih dahulu yaitu mengumpulkan data misalnya dibidang olahraga, kemudian mengolah data tersebut yang masih berbentuk mentah. Untuk mengolah data mentah tersebut jurnalis membutuhkan sebuah komputer dengan teknologi program software didalamnya seperti software excel dan software tableau.
Dari tahun ke tahun cara dan proses jurnalistik sudah semakin baru dan jarang  menggunakan pola lama. Sehingga pekerjaan jurnalis sudah sangat dipermudah karena pemerintah juga sudah menyediakan link data seperti one data dan big data yang dapat diakses oleh wartawan untuk dapat mengolah data tersebut menjadi informasi yang dapat dinikmati publik. Kemudian adanya keterbukaan akses dalam melihat fakta yang berbasis data di instansi pemerintahan sekarang semakin mempermudah kaum jurnalis.
Keterbukaan data-data dari pemerintah sudah cukup signifikan bagi jurnalis untuk mengolahnya menjadi data konsumsi bagi banyak orang. Dengan adanya teknologi komputer dan dukungan-dukungan aplikasi dan kemudahan-kemudahan akses yang diberikan pemerintah mengapa tidak digunakan jurnalis dengan maksimal jika hal tersebut lebih efektif dan relevan mengapa tidak. Tidak ada salahnya jika jurnalis mengikuti peradaban yang sudah melaju gesit seiring berkembangnya teknologi komputer berbasis data ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H