Mohon tunggu...
Esla Zahra
Esla Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hello! aku mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kampus daerah Cibiru, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter sebagai Bagian dari Sistem Pendidikan Nasional

16 Desember 2023   12:58 Diperbarui: 16 Desember 2023   13:11 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melalui dukungan pendidikan, peserta didik dapat melakukan pengembangan spiritual, emosional, karakter, intelektual, dan nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi orang lain, bangsa, dan diri sendiri secara sistematis dan aktif. Pendidikan karakter menjadi salah satu topik hangat di sekolah saat ini dan sering dibicarakan. Pada hakikatnya program pembangunan nasional harus mengutamakan pembangunan karakter. Hal ini menandakan bahwa karakter sangat berarti dalam modal pembangunan sehingga menjadi prioritas utama.

Pendidikan terkait budaya dan karakter menghadapi sejumlah persoalan. Diantaranya adalah tidak terpenuhinya norma-norma Pancasila, merosotnya nilai-nilai budaya nasional, masuknya banyak budaya asing yang klasifikasinya bertentangan dengan jati diri bangsa, dan berubahnya sikap hidup. Oleh karena itu, banyak kejadian tidak menyenangkan yang terjadi baik dalam kehidupan nyata maupun melalui media. Oleh karena itu, pendidikan karakter dan kesadaran nasional harus terus digalakkan, karena pendidikan dapat menjadi langkah yang paling konkret untuk membentuk karakter suatu negara dan mengungkap watak masyarakat yang sebenarnya.

Selain mendapat dukungan, pendidikan karakter budaya bangsa juga perlu dibangun gerakan nasional. Gerakan ini dapat diterapkan di lembaga pendidikan dan keluarga, mulai dari anak usia dini hingga pendidikan tinggi, serta di masyarakat umum, dunia usaha, dan bidang sosial lainnya. Sehingga pendidikan karakter dapat tumbuh dimana-mana dan menjadi ruang yang lebih luas kepada semua masyarakat.

Pendidikan karakter merupakan suatu metode yang menanamkan cita-cita pada anak agar dapat menjadi manusia. Prinsip-prinsip tersebut meliputi kesadaran, pemahaman, dan makna cita-cita tersebut terhadap Tuhan Yang Maha Esa, keluarga, lingkungan hidup, dan negara. Langkah ini dapat membantu seseorang dalam menata hidup dan berfikir lebih baik dalam kehidupannya.

Pendidikan karakter disebut juga pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, atau pendidikan akhlak, yang menjadi bentuk pendidikan yang berusaha membantu peserta didik agar lebih mampu mewujudkan kebaikan, membuat penilaian moral, dan menjunjung tinggi kebajikan semaksimal mungkin dalam kehidupan bermasyarakat

Pada era ini, telah banyak pihak yang menganjurkan agar lembaga pendidikan formal mengadopsi program pendidikan karakter dengan lebih teliti dan berkualitas. Wajar jika landasan argumen ini adalah tumbuhnya kenakalan remaja, sebuah fenomena sosial yang ada di masyarakat. Gejala-gejala ini menjadi sangat buruk bahkan terjadi di kota-kota besar.

Melihat banyaknya kejadian tersebut, Indonesia tentu tengah berduka. Mengapa? Persoalannya, bangsa dan negara harus terus mencari solusi karena generasi muda yang seharusnya mampu memimpin dan menjadi penentu bangsa, justru telah merusak nama baik bangsa kita melalui tindakan-tindakan yang berdampak negatif terhadap individu dan negaranya sendiri.

Tentu saja setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk menyadari nilai pendidikan karakter, termasuk orang tua, pendidik, dan masyarakat luas. Pendidikan karakter bergantung pada kerjasama orang tua, guru, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, karena dapat membawa perbedaan besar dalam berhasil tidaknya suatu pendidikan.

Agar pendidikan karakter dapat berjalan efektif, dukungan keluarga sama pentingnya dengan implementasi program di sekolah. Ada bukti yang menunjukkan bahwa sekolah dapat meningkatkan pemahaman awal siswa terhadap pendidikan. Jika cita-cita yang diajarkan kepada anak tidak didukung oleh lingkungan keluarganya, maka sikap positif yang dimilikinya lama kelamaan akan hilang. Mengingat hal ini, keluarga dan sekolah perlu mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap masalah yang muncul. Kekuatan nyata dapat dihasilkan untuk meningkatkan standar moral masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup bangsa ini melalui kolaborasi antara dua pihak.

Ringkasnya, pendidikan karakter adalah proses yang membantu anak berkembang menjadi manusia seutuhnya yang berintegritas dalam tubuh, pikiran, jiwa, dan emosinya. Pendidikan nilai, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti, dan pendidikan budi pekerti dengan tujuan meningkatkan bakat peserta didik merupakan beberapa penafsiran terhadap pendidikan budi pekerti. Pendidikan karakter juga dapat didefinisikan sebagai usaha dalam menanamkan sebuah kebiasaan yang baik-baik dan bertindak sesuai dengan nilai kepribadian yang dimiliki.

Daftar Rujukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun