Mohon tunggu...
Roni M.
Roni M. Mohon Tunggu... -

Positive Feeling

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kompasiana Buka Kanal Baru

31 Juli 2013   23:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:46 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah apa yang terjadi, Saya yang biasanya cuma sebagai Silet Reader, eh salah... Silent Reader (maksudnya) :) , akhirnya tergerak untuk membuat tulisan ini.

Sudah setahun Saya bergabung di sini, di awali dengan perasaan ga sreg lagi sama Forum Komunitas tetangga sebelah yang kebanyakan bata sama cendol juga thread-thread yang di sertai koment-koment yang kurang mutu (maaf ya, ini hanya opini saya pribadi jika ada yang tersinggung sekali lagi saya minta maaf). Akhirnya saya tetapkan hati untuk mencari naungan di sini (Kompasiana), dan di sini lah saya mendapatkan ketenangan hati. Saya sangat suka dengan artikel-artikelnya yang menginspirasi, apalagi komentarnya yang selalu sopan dan kritik membangun. Dan (sekali lagi) entah kenapa saya sangat jatuh cinta kepada itu semua walaupun hanya sebagai Silent Reader, mungkin karna hobi membaca saya yang membuatnya seperti itu...


Tiap hari saya selalu sempatkan untuk mengintip semua kanal yang disediakan. Membaca dan menelaah setiap artikel seperti berada dekat dengan penulisnya, itu lah gambaran perasaan saya setiap membaca artikel yang berkualitas.


Namun, Sayang sungguh di sayang. Saya yang dulunya suka membaca kanal Olahraga akhir-akhir ini berubah 180 derajat, entah alasan apa bagi mereka para penulis yang bijak itu merusak merusak makna olahraga itu sendiri. Harusnya olahraga itu kan berdasarkan 'Fair Play' dan yang lebih penting lagi 'No Racism'. Di luar negri sana begitu berat hukum dan denda kepada orang atau kelompok yang melakukan rasisme. Tapi ini, di negri kita yang (katanya) berbudaya dan menganut adat orang timur masih di tambah lagi 'Bhineka Tunggal Ika' dan 'Pancasila' dan masih banyak lagi yang lainnya, Justru tumbuh subur kata-kata rasis, makian, umpatan, dan segala macam isi kebun binatang.


So, saran saya buat Admint atau siapa saja yang punya kuasa di Kompasiana tercinta ini untuk membuat kanal baru untuk mereka yang suka memprovokasi, rasisme, hujatan dan umpatan supaya mereka bisa lebih mengembang kan bakatnya itu. Juga untuk para penderita stroke, jantung dan darah tinggi supaya di wanti-wanti untuk tidak membaca artikel mereka. Dan yang lebih penting lagi untuk generasi muda di bawah umur supaya tidak ikut-ikutan melakukan seperti penulis 'bijak' di kanal bola itu...


KEEP SMILE :)

NO DRUGS NO RACISM

Utamakan Fair Play


Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun