Mohon tunggu...
Eskage
Eskage Mohon Tunggu...

Suka membaca, meski tak kunjung bisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanda Seru

25 Februari 2016   17:15 Diperbarui: 3 Maret 2016   17:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="gambar diambil dari https://widikrisna.wordpress.com/"][/caption]

kau kalungkan ular
di leher anak mawar
ketika pena di jarimu
mengukir tanda sengau
sendau gurau:
semarakkan gulita malam;
dengan sumir lendir
biarpun berhimpitan dengan bangku,
pendidikan,
dasar.
bahkan saling berhadap-hadapan

apa yang sedang kau sasar?
kursi usang yang kini kau duduki, ataukah
lampu aladin yang menjanjikan
meruahnya pundi-pundi
guna mengisi
keterkosongan
istanamu mblegedu?

tidak.
keliru.
:
kau kalungkan malam di lehermu sendiri
bersama aroma wiski dan ketawa-ketiwi
anak-anak perempuan kami
dalam dekapan anyir keringatmu.

senja renta
malam gulita
menikam
mu
di ujung
waktu.

Cilacap 2016

 

mblegedu(bhs Jawa)= bisa dartikan sangat megah dan mewah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun