Sampai hari ini informasi lengkap mengenai kentang dihubungkan dengan masa kebudayaan Inka (1197-1572). Bagi masyarakat Peru, kentang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah negara itu.Â
Menurut mitos mereka, diceritakan bahwa setelah menciptakan Manco Capac dan Mama Ocllo, yang kemudian mendirikan kerajaan Inka, dewa Wiragocha muncul dari danau Titicaca untuk mengajari mereka membudidayakan kentang.
Bangsa Inka dikenal memiliki sistem pertanian yang sangat maju. Pertanian memang menjadi dasar perkembangan kebudayaan mereka. Untuk dapat memanfaatkan lereng-lereng gunung, mereka mengembangkan sistem terasering dan irigasi yang luar biasa, yang mereka warisi dari budaya pra-Inka.
Diperkiraan, orang-orang Inka membudidayakan lebih dari 80 jenis tanaman pangan, di antaranya kinoa, ubi, singkong, tomat, cabai-cabaian, kacang-kacangan, jambu, alpukat, cherimoya; tetapi, yang terpenting adalah kentang dan jagung, karena kedua jenis tanaman pangan tersebut merupakan elemen pokok dalam makanan mereka.
Ketika Inka dipimpin raja Pachacutec (1418-1481), ada banyak perubahan besar dalam berbagai aspek, terutama politik, ekonomi, dan sosial. Ia membuat bangunan-bangunan besar dan penting bagi perkembangan kekuatan Inka, terutama di wilayah kabupaten Cusco, seperti Coricancha Temple, Machu Picchu, dan kota Ollantaytambo; karena Cusco adalah ibu kota imperium Inka. Perdagangan pun sangat maju.
Raja Pachacutec jugalah yang membuat Inka menjadi sebuah imperium besar, yang diberi nama Tahuantinsuyo (1438-1533), yang menguasai wilayah dari Kolombia, Bolivia, Ekuador, Peru, Chile, sampai Argentina.
Oleh karena kentang merupakan bahan pokok makanan, perdagangan sangat maju, dan imperium Inka menguasai wilayah dari Kolombia sampai Argentina, bukan tidak mungkin kentang menyebar dengan cepat ke wilayah-wilayah tersebut, bahkan ke seluruh benua Amerika.Â
Perlu kita ingat bahwa di wilayah utara benua Amerika ada peradaban Maya, yang pada waktu itu (meski merupakan sisa-sisa kekuatan) mereka masih berperan penting dalam perdagangan.
Imperium Inka jatuh ketika orang-orang Spanyol datang dan menaklukkan Tahuantinsuyo pada dekade 1530-1540. Dinasti Vilcabamba, yang berada di Cusco, mencoba bertahan dan melakukan perlawanan, tetapi pada tahun 1572 akhirnya harus menyerah pada tentara Spanyol. Sejarah Inka pun berakhir dan Spanyol menguasai wilayah Inka.
Kedatangan orang-orang Spanyol (dan Portugal) ke benua Amerika (dan menguasai wilayah tersebut) menyebabkan hubungan benua Amerika dengan Eropa, juga Asia dan Afrika, menjadi dekat.Â