Republik Ekuador yang beribukotakan Quito adalah salah satu negara yang dilalui garis khatulistiwa. Bagaimana sampai negara ini diberi nama Ekuador, yang tentunya berhubungan dengan adanya garis ekuator atau khatulistiwa?.
Pemberian nama tersebut sedikit atau banyak berhubungan erat dengan ekspedisi geodesi orang-orang Prancis ke Quito pada tahun 1735. Ekspedisi tersebut merupakan salah satu usaha dalam memecahkan permasalahan karena begitu besarnya perdebatan mengenai ukuran bumi. Akan tetapi, mengapa mereka pergi ke Amerika Latin? Â Â
Menurut catatan Bernard Francou, perdebatan antara penganut teori Newton dan Cartesian telah menarik perhatian para ilmuwan Eropa pada dekade pertama abad ke-18, terutama dari Prancis dan Inggris, termasuk juga pemerintah-pemerintahnya.
Kemudian, raja Prancis memerintahkan Akademisi Paris untuk melakukan dua ekspedisi: yang satu ke wilayah khatulistiwa di Amerika Latin pada tahun 1735 dan yang lainnya ke Laplandia (Finlandia) pada 1736.
Kedua ekspedisi tersebut dipimpin langsung oleh orang-orang hebat, yaitu Louis Godin, Pierre Bouguer, Charles Marie de La Condamine, Pierre Louis Moreau de Maupertuis, Alexis Caude Clairaut, dan Anders Celsius. Misi mereka adalah untuk mengukur busur yang dibentuk oleh tingkat meridian pada titik 66 derajat perbedaan garis lintang.
Ekspedisi ini dapat dilakukan berkat kemajuan teori triangulasi geodesi yang ditemukan oleh astronom sekaligus ahli matematik Belanda bernama Regnier Gemma Frisius.
Pemilihan dua tempat tersebut itu sendiri bukanlah sebuah pilihan yang diambil secara acak, tetapi sudah melalui penghitungan yang sangat kompleks.
Dengan mengetahui panjang derajat meridian di dekat kutub utara dan derajat meridian di dekat khatulistiwa, kemudian keduanya dibandingkan, dari situ dapat diuji kebenaran teori Newton. Busur meridian harus lebih pendek di tingkat khatulistiwa daripada di tingkat kutub utara.
Mengenai ekspedisi itu, perlu diberi catatan bahwa karena wilayah yang akan mereka datangi itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Spanyol, raja Spanyol meminta mereka untuk menginkutsertakan pula beberapa ilmuwan Spanyol.Â
Maka, diceritakanlah bahwa tim ekspedisi mendarat di Cartagena de Indias, sebuah wilayah di pesisir laut Karibe, yang terletak di utara Kolombia, kemudian berlayar ke Panama.