Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal Kakaw dan Xocolatl Milik Meksiko

18 Mei 2019   11:50 Diperbarui: 22 Mei 2019   17:37 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Olmeca. Museo de la Venta, Villahermosa-Tabasco | Arsip Pribadi

Orang-orang Maya dan Aztek begitu menghargai kakao, sehingga pernah dijadikan sebagai alat untuk membayar pajak atau upeti dan simbol kekayaan serta kekuasaan. Hanya raja dan orang-orang yang memiliki jabatan yang tinggi yang dapat mengonsumsi minuman dari kakao. Begitu sakralnya, sehingga mereka menyembah El Chuah sebagai dewa kakao bagi orang-orang Maya dan Quetzalcoatl sebagai dewa kakao bagi orang-orang Aztek.

Selain itu, bagi orang-orang Aztek xocolatl dihargai sebagai minuman yang memberikan tenaga (termaksuk membangkitkan nafsu seksual), obat rasa capek, menambah berat badan bagi yang kekurangan gizi, merangsang sistem saraf, meningkatkan proses pencernaan dan ginjal. Kakao dan xocolatl tidak pernah diketahui dunia sampai ketika Christopher Columbus tiba di Honduras. 

Biji kakao masih digunakan sebagai mata uang, ketika Hernan Cortes tiba di Meksiko, dan masih terus digunakan bertahun tahu setelah itu; bahkan Hernan Cortes sempat juga menggunakan biji kakao untuk membayar gaji tentaranya; juga dengan minuman xocolatl.

Pernah Hernan Cortes menulis surat kepada Raja Carlos V dan mendeskripsikan minuman xocolatl sebagai "minuman yang dapat membangkitkan energi dan kekuatan tubuh para prajurit, sehingga mereka bisa bertahan seharian penuh dalam bertugas".

Menurut catatan sejarah, pada tahun 1528 Hernan Cortes sempat kembali ke Spanyol. Dalam perjalanan itu ia membawa biji-biji kakao dan resep untuk membuat minuman dari kakao, termasuk peralatannya. Agar bisa tiba dengan baik di Spanyol, biji-biji kakao tersebut difermentasikan, dikeringkan di bawah sinar matahari, dipanggang, dan digiling dengan batu panas sampai mengeluarkan aroma. Untuk mengonsumsinya, dicampur dengan gula atau madu.

Selama bertahun-tahun kakao dan minuman xocolatl hanya milik kaum aristokrat bangsa Spanyol. Namun, selama pelayaran dari Meksiko ke Spanyol, kapal-kapal sering dirampok. Sementara itu, ketika sudah tiba di Spanyolpun sering dicuri. Dari situlah kakao dan minuman xocolatl menyebar ke negara-negara lain.

Pada tahun 1753 kakao diregistrasikan dengan nama theobroma cacao. Kata theobroma dalam bahasa yunani berarti 'minuman/makanan para dewa'. Ini berarti bahwa mereka mengabadikan makna yang mereka dapat dari kebudayaan Maya/Aztek. Sementara itu, kata xocolatl terus dipergunakan sampai sekarang: chocolate, chocolat, atau cokelat dalam Bahasa Indonesia.

Saat ini paling tidak ada tiga jenis kakao: kakao criollo (yang merujuk pada kakao orang-orang Maya, jenis ini memiliki rasa yang sangat unik), kakao forastero (yang merujuk pada kakao di wilayah Amazon, jenis ini dikembangkan hampir di seluruh dunia), dan kakao hibrida (gabungan dari criollo dan forastero, jenis ini ditemukan di Trinidad). Perlu dicatat bahwa kini Indonesia adalah satu satu dari 8 negara terbesar di dunia yang menghasilkan kakao.

Mexico City, 17 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun