Ketika pemerintahan berada di tangan Tizoc (1481-1486) tak ada keberhasilan yang dicapai. Namun, setelah Ahuitzotl berkuasa (1486-1502), Imperium Aztek berhasil memperluas lagi wilayah kekuasaannya. Ia merebut Xoconochco, Tehuantepec, Veracruz dan wilayah lain yang sangat kaya. Ahuitzotl dikenal sebagai seorang raja yang luar biasa dan memiliki pengetahuan tata kota yang sangat baik. Dialah yang memperluas pura utama Kuil Tenochtitlan, monumen terpenting di kota itu.
Setelah Ahuitzotl wafat, Motecuhzoma II memegang kekuasaan (1502-1520). Ia seorang politisi cerdas dan memprakarsai serangkaian reformasi yang mendalam yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan imperium mereka.
Namun, ia memaksa para bangsawan untuk memegang jabatan publik dan memaksa supremasi Tenochtitlan di Imperium Aztek dengan mengganti penguasa yang sah dengan kerabatnya. Reformasi tersebut memengaruhi kebijakan pemerintahan.Â
Ekspansi militer diperlambat dan mereka hanya berkonsentrasi untuk menaklukkan wilayah-wilayah merdeka yang sebelumnya telah menentang serangan para pendahulu mereka.
Strategi Motecuhzoma II gagal, dan itu yang menjadi alasan utama berakhirnya Imperium Aztek. Hernan Cortes, dengan bantuan orang-orang Tlaxcallan, berhasil menjatuhkan kekuasaan Motecuhzoma II. Meksiko pun menjadi jajahan bangsa Spanyol.
Dari catatan-catatan yang ditulis oleh bangsa Spanyol, Imperium Aztek sangat maju. Seperti yang telah disebutkan di atas, mereka memiliki sistem saluran air yang dan pengetahuan tata kota serta arsitektur yang sudah sangat baik.
Secara umum, sistem kemasyarakatan dibagi menjadi dua: bangsawan dan rakyat biasa. Otoritas tertinggi ada di tangan Huey Tlatoni yang memegang kekuasan eksekutif, legislatif dan yudikatif, tetapi rakyatnya tidak menganggapnya sebagai dewa (tuhan).
Namun, kekuasaan tidak diturunkan dari ayah kepada anak, melainkan dari saudara laki-laki ke saudara laki-laki lainnya. Ketika saudara laki-laki terakhir meninggal, kekuasaan diberikan kepada anak laki-laki pertama dari saudara laki-laki tertua.
Imperium Aztek memiliki sistem peradilan yang memiliki herarki. Ada Tecutli, seperti hakim yang dipilih secara terbuka dan bertugas selama satu tahun. Putusan pengadilan dapat digugat dan naik banding dapat diajukan di hadapan raja melalui prosedur teknik yuridis yang sudah terbilang kompleks.
Ekonomi mereka ditopang oleh tiga elemen utama, yaitu upeti, pertanian dan kerajinan atau perdagangan binomial. Dalam hal kepercayaan, mereka sangat religius. Mereka percaya kepada dewa-dewa dan agama merupakan satu elemen yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Kehidupan beragama mereka sangat kompleks dan memerlukan banyak pendeta, tetapi semua itu tertata dengan baik. Pendeta adalah orang yang sangat dihormati dan memiliki prestise.