Apakah itu salah? Tidak..mengingat nama rubrik itu adalah reportasia. Rubrik yang berisi informasi kisah perjalanan, tempat dan kegiatan atau semacamnya. Namun, saya tidak dapat membenarkan dan menerima itu.
Pemilihan topik yang kurang tepat yang saya amati disini. Hal ini menyebabkannya menjadi sesuatu yang kurang berkenan untuk diperkenalkan kepada anak-anak usia belajar membaca, berhitung dan menggambar yang merupakan penikmat utama majalah itu.
Korea Selatan adalah sebuah negara yaang sangat terkenal dengan industri hiburannya. K-pop begitu orang menyebutnya. Mereka berhasil menelurkan group-group penyanyi pria dan wanita yang terkenal, baik di benua Asia maupun di belahan benua lainnya seperti Amerika dan Eropa.Â
Para idol tersebut identik dengan wajah yang menarik, ditunjang dengan tata rias yang sempurna dan tubuh yang indah. Mereka benar-benar dipersiapkan menjadi idola bagi banyak orang dan cara itu berhasil.
Penggemar mereka berasal hampir dari berbagai usia. Mata dan hati tidak dapat menolak dari hal-hal yang indah dan menarik. Bukankah ini lumrah?. Namun, disini tidak sedikit anak-anak usia sekolah dasar menjadi penggemar mereka.
Beberapa anak sudah saya tanya'i tentang darimana mereka mendapatkan informasi tentang para idol musik ini. Beberapa dari mereka mengetahuinya dari orang-orang sekitar, teman sepermainan, saudara dan juga orang tua. Disini sudah jelas siapa yang menjadi fasilitator. Tidak normal bagi saya ketika K-Pop menjadi topik obrolan bersama anak usia sekolah dasar.
Kita juga tidak dapat menampik penggunaan gadget menjadi media terbesar dan termudah saat ini untuk mengakses semua informasi terkait. Keingintahuan mereka sangat terbantu dengan adanya ini. Sempurna sudah.. informasi atau bacaan yang belum saatnya mereka tahu tersampaikan dengan apik tanpa filter dan pendamping yang baik.
Saya sudah  menyaksikan anak-anak yang menggandrungi menyanyikan lirik lagu berbahasa Korea. Meniru setiap katanya. Mereka menikmati alunan musik yang lembut dan keras bahkan menghentak. Terkadang gaya berpakaian idol tersebut dijadikan kiblat dalam berbusana. Mereka sungguh ingin meniru gaya berpakaian yang modis, cantik, seksi dan berwarna-warni, bahkan meniru gaya bicara yang manis dan lucu.
Anak-anak melewati proses tumbuh kembang dengan tidak wajar menurut saya. Saya mengharapkan mereka akrab dengan cerita anak-anak yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang positif, belajar mengasah kemampuan dan daya imajinasi dengan menggambar dan mewarnai dan menjadikan mereka generasi yang tumbuh dengan masa kanak-kanak yang riang dan sesuai porsi.
Saya juga tidak mengatakan para idol ini seluruhnya membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan anak-anak. Ada hal-hal baik yang dapat ditiru, bisa dari keuletan mereka untuk meraih dan mewujudkan mimpi, kerjasama yang baik dan konsistensi para pekerja seni tersebut. Hal itu dapat terwujud apabila orang tua berperan menjadi pendamping dan filter. Orang tua dapat memilah-milah topik dan informasi yang tepat untuk disampaikan kepada anak. Lingkungan rumah dan sekolah yang sehat dan baik dapat menjadi penunjang tumbuh kembang karakter dan kemampuan anak. Dalam hal ini, orang tua dapat menjadi role model utama bagi mereka.