Islam merupakan agama yang sempurna, Islam merupakan satu-satunya agama Allah SWT yang mampu memberikan tuntunan yang tegas dan dinamis terhadap berbagai aspek kehidupan dalam situasi yang beragam serta Islam juga mampu menghadapi dan menjawab berbagai macam tantangan yang kian bertambah seiring perubahan zaman.
Islam  tidak hanya membahas bagaimana cara beribadah saja,tetapi islam juga mengatur masalah muamalah yaitu hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan makhluk lain dan hubungan dengan alam sekitarnya seperti sosial budaya, teknologi, dan tidak terkecuali bidang ekonomi.
Islam memunculkan kepedulian sosial Sangat tinggi untuk menciptakan kesejahteraan yang merata bagi sesama manusia. Kepedulian ini bisa dilihat dari beberapa ajaran Islam yang memiliki fungsional sosial yang salah satunya adalah pemberdayaan keluarga dhuafa.
Duafa istilah yang familiar di telinga kita, termasuk di Indonesia. Secara umum, masyarakat mempersepsikan dhuafa sebagai kelompok masyarakat yang lemah dalam aspek ekonomi. Dalam Al-Qur'an, kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial yang harus  segera diatasi, karena merupakan penyakit yang berpotensi membahayakan.
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan mengimplementasikan Teologi Almaun seperti memberikan sedikit harta yang kita punya (sedekah) kepada orang yang lebih membutuhkan. Namun, perlu kita garis bawahi kita tidak boleh hanya sekedar memberikan bantuan yang sifatnya sementara, namun kita juga harus memberikan bantuan yang bersifat berkelanjutan.
Oleh karena itu, kami Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar yang berkolaborasi bersama dosen pengampu kami yaitu Bapak Amirullah, S.Pd., I, M.A. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, melakukan dakwah lapangan yaitu pemberdayaan keluarga duafa. Keluarga yang kami pilih yaitu keluarga Ibu Tuti yang bertempat tinggal di daerah Koja, Jakarta Utara.
Tujuan Kegiatan pemberdayaan keluarga Ibu Tuti ini adalah tidak lain dan tidak bukan ialah untuk menggerakan roda perekonomian kehidup keluarga beliau dengan pencapaian yang lebih maksimal sesuai dengan skill yang dimiliki dan yang insya Allah Ibu Tuti akan menekuni usaha tersebut untuk kedepannya.
Ibu Tuti merupakan Seorang ibu dari lima anak dan memiliki suami yang sudah tidak bekerja kurang lebih selama empat tahun karena terkena dampak dari Pandemi Covid19 dan juga umur suami beliau yang sudah termasuk senja. Ibu Tuti bekerja freelance sebagai tukang masak panggilan untuk acara hajatan, tahlilan dan acara serupa lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga beliau hanya bergantung kepada gaji dari anak pertama-nya yang hanya sebesar Rp 1.500.000/bulan.
Berangkat dari persoalan tersebutlah yang menggerakkan hati kelompok kami untuk memberdayakan keluarga Ibu Tuti, karena beliau memiliki keahlian yang dapat dikembangkan jika dibukakan sebuah usaha, seperti usaha berdagang nasi uduk. Yang dimana dari dibukakannya usaha tersebut kami berharap dapat membatu mengatasi masalah prekonomian yang dihadapi oleh keluarga Ibu Tuti.
Untuk melakukan pemberdayaan keluarga Ibu Tuti kami melakukan fundraising dari tanggal 2 November 2023 sampai tanggal 10 Desember  2023 dan mendapatkan hasil sekitar RP 2.500.000 yang dimana hasil dana fundraising tersebut kami gunakan untuk menyewa lapak sekitar 2 bulan, membeli perlatan memasak dan juga membeli bahan dasar untuk berdagang nasi uduk seperti beras, bihun, minyak dll.
Dan Allhamdulillah waktu yang dinantikan pun tiba, tepat pada hari Jum'at tanggal 15 Desember 2023 kami kelompok 6 bersama dosen pengampu kami dan juga para donatur yang bersangkutan berhasil memberdayakan keluarga Ibu Tuti yaitu dengan cara membukakan warung makan nasi uduk.