Mohon tunggu...
Esia Delia Agustien
Esia Delia Agustien Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi jurusan hukum yang memiliki hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ki Hajar Dewantara: Perjuangan dan Warisan Pendidikan bagi Bangsa Indonesia

14 November 2024   16:58 Diperbarui: 14 November 2024   17:03 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/3D23VXpbo

Ki Hajar Dewantara tokoh paling penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Selain menjadi sosok pahlawan kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara juga disebut sebagai bapak pendidikan Indonesia. Dalam perjuangannya, Ki Hajar Dewantara berusaha untuk menciptakan sistem pendidikan yang dapat mencerdaskan dan membangun karakter bangsa Indonesia. Pemikiran serta dedikasinya dalam pendidikan di Indonesia masih relevan hingga saat ini, menjadikannya sebagai tokoh berpengaruh dalam sejarah pendidikan Indonesia.

Ki Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1998 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki pandangan berbeda dengan pandangan kebanyakan bangsawan pada masa itu. Ki Hajar Dewantara merasa pendidikan yang diterima masyarakat Indonesia masih dibawah kolonialisme Belanda dan tidak mencerminkan kebutuhan karakter bangsa Indonesia sesungguhnya. 

Bagi Ki Hajar Dewantara pendidikan bukan hanya mengajar ilmu pengetahuan tetapi juga membentuk karakter budi pekerti bangsa. Ia percaya pendidikan dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang merdeka, cerdas, dan bermartabat yang didasarkan pada prinsip "Tut Wuri Handayani", yakni di belakang memberi dorongan. Seorang pendidik harus mampu mendampingi dan memberi dorongan bagi muridnya untuk berkembang, tanpa mengekang kebebasan dan kreativitas mereka.

Pada tahun 1992, Ki Hajar Dewantara berhasil dalam mendirikan pendidikan "Taman Siswa". Taman Siswa merupakan lembaga pendidikan yang didirikan untuk memberikan pendidikan yang merdeka dan sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Taman Siswa mengusung konsep pendidikan yang lebih bebas, demokratis, dan humanis. Tidak hanya mengenai ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan, seni , dan budaya Indonesia. Taman Siswa menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri secara bebas dan kreatif.

Pemikiran mengenai pendidikan yang merdeka, berbasis nilai-nilai kebudayaan lokal, dan mengedepankan kebebasan kreativitas siswa telah menginspirasi banyak pendidik dan tokoh pendidikan di Indonesia. Semangat Ki Hajar Dewantara untuk memberikan akses pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia terus diperjuangkan hingga saat ini. 

Pada Tahun 1959, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk menghormati jasa Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan.  Tidak hanya mengenang perjuangannya, tetapi juga terus berusaha untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip yang beliau wariskan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun