Rawi Prakom Juara Blogpreneur di Pesta Wira Usaha 2010

"Selamat pak Eko, sukses menjadi mentor pak Rawi", begitu ucap beberapa orang yang menyalamiku selepas aku mengambil gambar pak Rawi yang sedang menerima penghargaan tertinggi dalam bidang Blogpreneur di ajang Milad IV Tangan Di Atas (TDA). Dari lima finalis yang masuk nominasi sebagai blogpreneur terbaik versi TDA, maka blog Rawi Prakom memang memenuhi beberapa kriteria yang umum dipakai sebagai acuan penilaian oleh Dewan Juri. Blog ini bersaing ketat dengan blog Cireng Bandung isi yang juga ditulis oleh salah satu anggota TDA Bekasi. Hari kedua pesta wira usaha 2010 ini memang menjadi milik TDA Bekasi. Beberapa penghargaan hampir semuanya selalu menyebutkan atribut Bekasi. Diawali dengan penghargaan untuk penampilan yel-yel yang bersemangat dari kelompok TDA Bekasi (bersaing sama kuat dengan TDA Bandung), disusul kemudian dengan ketua TDA Bekasi yang mendapat penghargaan sebagai pimpinan TDA yang memberi inspirasi bagi insan TDA. Seterusnya penghargaan demi penghargaan menghampiri TDA Bekasi. "Dari tadi kok nama Bekasi disebut terus, bosen nih", begitu kelakar teman-teman TDA Bekasi membuat suasana makin meriah saja. Ajang pesta wira usaha 2010 dalam rangka Milad ke IV TDA ini memang gegap gempita dengan berbagai macam acara. Mulai dari talkshow, musik, tari, diskusi sampai ke dagelan dadakan. Beberapa pembicara papan atas tampil sebagai nara sumber, mulai menteri sampai pakar online sekaliber Nukman Luthfie. Salah satu acara yang bergengsi tentu saja adanya lomba bagi para wirausahawan ini. Ada tiga jenis lomba untuk para wirausahawan ini, yaitu lomba Penulisan bertema “Fight, Grown and Win”, lomba Blog Perjalanan Bisnis terbaik dan lomba Toko Online Terbaik. Setelah http://pasarbatik.com/ wakil dari Bekasi keluar sebagai juara toko online, maka anggota TDA Bekasi yang sekaligus blogger Kompasiana Rawi dikukuhkan sebagai pemenang lomba Blog perjalanan Bisnis Terbaik. "Ini adalah bukti bahwa yang disampaikan pak Purdi kemarin terbukti benar" Rupanya pak Rawi ini telah mempraktekkan kata-kata mutiara dari pak Purdi, "Hemat Sedekah Pangkal Miskin dan Boros Sedekah Pangkal Kaya" yang disampaikan pada pestawirausaha di hari pertama kemarin sore. "Saya tidak menulis di blog, tetapi saya memang baru saja memberi sedekah yang menembus batas ikhlas dan beginilah hasilnya" Aku tersenyum senang mendengar ucapan pak Rawi ini, yang terlihat baru saja telepon ke rumah mengabarkan pada anak istrinya bahwa dia baru saja memenangkan lomba di Milad TDA ke IV ini. "Galih pasti senang menerima netbook ini. Baru saja saya ingin membelikan Galih sebuah netbook, tetapi masih mikir-mikir alokasi dananya dan sekarang Tuhan telah menggerakkan alam semesta untuk mewujudkan keinginan yang ada di hati ini" Luar biasa memang kecintaan pak Rawi ini terhadap Tuhannya. Aku sering menyontek salam khas pak Rawi di akhir surelnya. Sakses Dunia Akhirat! Selain pebisnis yang tahan banting, karena terbukti berkali-kali gagal bisnis tetapi terus bangikit maju kembali, maka Pak Rawi adalah seorang teman yang hatinya lembut bak salju. Tentu hal ini bertentangan dengan wajah dan gaya bicara khas Surabaya yang terlihat keras dan lugas. Beberapa teman menjulukinya sebagai gudang ide, karena sering muncul ide gila dari otak kanannya. Tentu karena muncul dari otak kanannya, maka idenya sering gak masuk akal, tidak logis dan jadi bahan ketawaan, tetapi namanya pak Rawi tak pernah dia menghiraukan hal tersebut. Terbukti sekarang apa yang dia tulis telah mendapat penghargaan yang sangat pantas. Saat semua orang berebut berfoto dengan pak Chairul Tanjung, pak Rawi dengan leluasa dapat berfoto ria di atas panggung dengan idolanya tersebut. Bersalaman beberapa kali sambil difoto oleh puluhan wartawan dari berbagai media lokal maupun nasional. Tentu ini adalah saat yang paling membahagiakan pak Rawi dalam rangkaian acara ulang tahun TDA yang ke empat ini. Yang membedakan pak Rawi dengan penerima penghargaan lainnya adalah kenekadan pak Rawi untuk meminta waktu berpidato. "Satu menit saja ya pak!", kata emce pada pak Rawi. Dan mulailah pak Rawi berpidato. "Terima kasih yang pertama kuajukan buat pak Eko Eshape yang telah menajdi mentorku dalam menulis blog!" Aku langsung saja berteriak sambil berbalik ke arah penonton, tidak lupa mengangkat tanganku ke tas setinggi-tingginya. Luar biasa pak Rawi ini, tadinya kupikir dia akan pidato tentang blognya dan terima kasih buat anak istrinya, ternyata dia malah menyebut namaku sebagai mentornya. "Terima kasih juga buat teman-teman Kompasiana dan Blogger Bekasi yang telah ikut memberi semangat sehingga blog Rawi ini bisa tetap eksis" Nah, sekarang gantian kang Pepih dan Mas Aris yang mendapat apresiasi dari pak Rawi. Bener-bener pak Rawi ini tidak lupa diri, dia tetap tahu dimana kakinya berpijak dan kemana dia harus melangkah selanjutnya. Salut buat pak Rawi, semoga blognya bisa menginspirasi blog kawan-kawan TDA maupun non TDA lainnya. Amin. +++ Dimuat juga di blog pribadi