Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pasar Festival Jababeka Rasa Baru

21 Maret 2010   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Pak, sejak jam empat pagi tadi udah rame tuh lalu lintas ke arah Botanical Garden", kata Satpam clusterku saat aku jalan kaki ke arah pasar Jababeka Baru. "Jadi pindah ya pasar Festivalnya?" "Iya pak, naik motor aja pak. Jauh dari sini, dekat Jembatan di ujung sana" Aku tersenyum dan terus melangkahkan kaki sampai akhirnya berhenti karena Lilo mendadak berhenti. "Aku kok pakai celana pendek sih pak?" "Lho...memang mau pakai celana panjang? Ya udah pulang lagi aja", kataku sambil geleng-geleng kepala. Rupanya LiLo yang baru bangun tidur belum nyadar kalau dia hanya pakai celana pendek. Kamipun pulang lagi dan kemudian menuju lokasi pasar festival dengan memakai kendaraan favorit kita, itulah sebuah sepeda tandem yang sampai saat ini masih menjadi primadona di Jababeka. Maklum belum banyak yang suka beli sepeda model ini. "Wah cocok pak, bener pak pakai sepeda saja, jadi bisa masuk ke lokasi jualan dan tidak harus parkir di tempat parkir", pak Satpam tertawa melihat aku keluar lagi memakai sepeda tandem berduaan sama Lilo. Lokasi pasar sekarang berbatasan dengan kompleks Tropikana dan terus memanjang sampai mendekati jembatan di ujung jalan. Dari arah Golf para pengemudi sepeda motor atau mobil diminta belok kiri, masuk Botanic Garden dan parkir di lokasi yang telah disediakan. "Parkirnya masih banyak yang salah pak. Minggu depan kita tertibkan lagi", begitu kata salah satu penggede Jababeka yang terlihat aktif memantau launching pasar festival lokasi baru ini. "Tadi ada pedagang yang bermasalah di dekat situ pak", kataku mengimbangi pembicaraan sang penggede. "Ada apa pak Eko?" "Ada pedagang yang belum minta ijin tapi sudah menggelar lapaknya dan ribut dengan petugas dari Jababeka" Memang tadi sempat kulihat pertengkaran yang lumayan sengit dari petugas pengaman lokasi dengan pedagang yang menempati salah satu tempat jualan. "Yang punya tidak datang pak, jadi mas-mas ini menggelar dagangannya disini", begitu kata salah satu pedagang yang bersebelahan dengan lokasi perseteruan itu. "Tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan nanti akan merambat ke arah ketidak teraturan. Bongkar saja lapak ini", sang petugas terlihat tetap tegas dengan keputusannya. Terlihat mereka sepakat untuk membongkar lapak itu dan kutinggalkan mereka. Tak lama kemudian memang muncul kendaraan pick-up satpam yang langsung menuju ke lokasi perseteruan lapak. Secara lokasi, tempat baru ini lebih nyaman dibanding tempat lama. Mulai dari Jembatan di ujung jalan sampai ke simpang tiga arah Golf dan JB Plaza, semua lahannya bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan yang multi bentuk. Lahan hijau inipun sangat indah saat pagi hari atau sore hari. Ada lokasi yang dipakai untuk bisnis dan ada lokasi untuk olah raga. Lokasi parkir juga lebih rapi, meskipun saat ini masih belum rapi karena petugas parkir belum terlalu tegas menerapkan aturan parkir. Di beberapa tempat terlihat lokasi parkir yang rapi tetapi ada juga yang masih amburadul, padahal semakin siang pengunjung semakin ramai. Tempat jualan juga belum semua terisi. Masih banyak pedagang yang belum menempati tempat yang disediakan karena berbagai alasan. Ada yang memang belum siap pindah dan ada juga yang merasa lapak yang baru tidak senyaman lapak yang lama. Di beberapa lapak baru memang terlihat kurang nyaman, karena berada di atas rumput dan di jalan depannya dipakai untuk tempat nongkrong atau lesehan makanan. Tentu siapapun yang jualan disini tidak akan mendapat pasar yang memadai. Akibatnya lapak model ini kosong melompong, kalaupun ada yang tetap memasang dagangannya, mereka tidak bertahan lama. "Pak Krupuk disini saja", begitu kata salah satu pedagang ketika memberi saran pada pedagang lain yang merasa lapaknya kurang cocok. Aku tersenyum geli mendengar percakapan mereka. Dua pedagang ini saling tidak kenal, tetapi semangat kebersamaan mereka membuat suasana jadi cair dan penuh persahabatan. Mereka saling memanggil nama pedagang lainnya dengan nama dagangan yang dijajakannya. Ini awal yang bagus buat suasana bisnis yang makin berkembang di Jababeka Cikarang. Lokasi seputaran Tropikana dan Montana yang tadinya sepi dan beberapa saat pernah ditakuti karena banyak penjambret, sekarang jadi ramai, bahkan angkotpun mulai ngetem di sekitar pasar baru ini. Buatku sih yang penting penjual soto kudus langgananku masih jualan di lokasi baru ini. Bagiku Soto Bu Noor Ini adalah soto kudus terenak yang ada di Jababeka. Kalau ada yang lebih enak dari soto ini, tolong kasih tahu di blog ini ya, agar kita bisa mencicipinya. Selamat datang pasar festival Jababeka baru. Selamat datang keramaian baru. Tontonan baru dan wartawan baru dari CikarangOnline yang tak kenal lelah mencari berita buat kepopuleran Cikarang. [caption id="attachment_210" align="aligncenter" width="640" caption="Remaja dengan sepeda tingginya"][/caption] Inilah tontonan baru itu. Inilah wartawan Cikarang online dot Com yang sedang "hunting" +++ artikel terkait : Bakso Super Jababeka artikel tidak terkait : Bekasi Bersih Partisipasi Blogger

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun