Bluxpit kembali jadi warna dalam salah satu kegiatan di UGM, utamanya di Fakultas Teknik. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT), maka digelarlah acara "Gowes 70 tahun HPTT Borobudur Jogja". Sebuah rute gowes yang diharapkan dapat memenuhi keinginan semua pesepeda yang ingin memeriahkan acara ini.
Salah satu ciri dari rute ini adalah rute Gowes yang super santai, seperti rute Harbak PU Desember lalu yang sangat santai dan diikuti oleh berbagai kelas pesepeda darisegala jenis model. Rutenya sendiri akan didominasi oleh jalan yang relatif datar, beraspal mulus dengan beberapa tanjakan landai. Akan sangat berbeda dengan rute yang dilalui melewati Nanggulan Kulon Progo yang harus melewati tanjakan dan turunan yang bisa membuat pesepeda pemula harus menuntun kendaraannya.
Rute kali ini juga tidak didominasi lalau-lintas ramai, seperti kalau melewati jalam propinsi (jalan Magelang) yang ramai oleh simpang siur kendaraan cepat dan bermesin. Melewati jalan kabupaten dan sesekali melewati hamparan sawah hijau tentu akan merasakan kenyamanan ala pedesaan Jogja. Sesuatu yang pasti dirindukan oleh warga UGM, mengenang masa lalu Jogja yang penuh sepeda dan bersihnya udara.
"Berangkat bersama, bersepeda bersama dan berhenti bersama" merupakan semangat dari para pesepeda dalam setiap kegiatan BluXpit. Komunitas "Jogja Gowes" yang terdiri dari bermacam-macam jenis sepeda dan berbagai kalangan pesepeda ikut mendukung acara ini. Diharapkan komunitas ini dapat menyeimbangkan berbagai kelas pesepeda dalam kegiatan ini.
Pesepeda jarak jauh atau pesepeda cepat yang biasa melahap rute-rute balap akan mengayomi pesepeda santai dengan ikut bersantai mengayuh sepedanya. "Tidak ada kebut-kebutan di jalan", tandas Saraswati sekretaris panitia Gowes 70 tahun HPTT Borobudur Jogja. "Yang biasanya ngebut atau gowes jarak jauh, kita jadikan Road Captain (RC), sehingga mereka bertanggung jawab terhadap keutuhan kelompok yang dijaganya", tandasnya.
Dari pengalaman mengikuti Gowes Borobudur Jogja, biasanya memang terjadi adu cepat di antara beberapa pesepeda, tetapi dengan kesadaran bersepeda untuk bergembira dan menunjukkan kekompakan para goweser, maka gowes kali ini diharapkan akan menjadi salah satu contoh gowes yang guyub rukun penuh dengan keceriaan.
Malam sebelum acara Gowes ini akan didahului dengan gowes malam menyusuri jalan pedesaan untuk bersama-sama melepas 70 lampion terbang di seputaran Candi Borobudur sebagai simbol 70 tahun peringatan HPTT. Tentu acara ini akan merepotkan para pengendara Road Bike (RB) mengingat kondisi jalan yang bisa jadi akan melewati jalan tanah di pedesaan.
Bagi pemgendara Mountain Bike (MTB) tentu bukan menjadi kedala, tetapi panitia terlihat sudah mengantisipasi dengan mempersilahakan peserta untuk menyewa sepeda Onthel yang banyak tersedia di sekitar Candi Borobudur. Untuk calon peserta yang sudah kehabisan jatah menjadi peserta Gowes Borobudur Jogja, panitia juga mempersilahkan untuk menjadi peserta yang start dari Pendopo Rumdin Bupati Sleman. Â Cukup memakai kaos "Gowes 70 tahun HPTT Borobudur Jogja" dan bergabung dengan peserta dari Borobudur.
Sesampainya di Jogja peserta akan dihibur dengan ketoprak humor (e-tiket gratis) yang menampilkan menteri PUPR Basuki sebagai salah satu pemerannya. Ketopra humor ini akan mengambil tempat di Purnabudaya atau tepatnya di Gedung PKKH UGM. Selain menteri PUPR ada juga Rektor UGM, Dekan Teknik dan para pengurus Fakultas Teknik lainnya.
Acara "Gowes 70 tahun HPTT Borobudur Jogja" ini juga dimuat di Kedaulatan Rakyat KRÂ sebagai korannya wong Jogja. Bagi warga UGM harian KR sudah sangat mendarah daging, karena jaman mahasiswa beberapa tahun lalu sangat eksis di kampus juga sangat dekat dengan para pecinta SH Mintardja "Api di bukit Menoreh".