"Peserta pelatihan yang paling jauh dari mana ya mas?", tanya seorang murid pelatihan mie sehati di Jogja ketika kita sedang bersama menuju tempat sholat saat ISHOMA. "Kalau yang diadakan di Jogja, dari Kalimantan mas", jawabku cepat sambil mencoba berpikir, jangan-jangan ada yang lebih jauh. Yang kuingat, saat pelatihan di Cikarang, peserta paling jauh datang dari Riau (DUMAI) dan saat pelatihan di Jogja peserta paling jauh datang dari Sampit Kalimantan. Kalau peserta paling heroik adalah seorang cewek cantik yang berasal dari Tegal. Dengan mengendarai sebuah sepeda motor bebek, dia berangkat dari Tegal menuju Jogja dan menginap (dulu) di Purwokerto. Iseng akupun bertanya pada salah satu peserta pelatihan. "Darimana mas?" "Dari Bandung" "Ooo... bulan lalu ada juga peserta dari Bandung. Dia membaca info di blog mie sehati tentang pelatihan ini dan memilih Jogja daripada Jabodetabek. Lebih susah mencari alamat di Jabodetabek daripada di Jogja" Pembicaraan iseng itu terjadi saat pulang dari mushola sehabis ISHOMA. Pembicaraan ini jadi seru ketika pulangnya kulihat dia naik sepeda motor dengan pelat "D" dan sepertinya dia akan ke Bandung naik sepeda motor dari Jogja langsung. "Lho.. ke Bandung nggak naik kereta api? Mau Naik sepeda motor?" "Iya mas, kehabisan tiket kereta api jadi akhirnya naik motor saja" "Wah kalau nggak salah jaraknya sekitar 463 kilometer tuh. Berapa kali berhenti?" "Nggak pernah berhenti mas. Hanya berhenti kalau isi bensin di POM Bensin" "Nggak makan di jalan?" "Enggak mas, takut ngantuk" "Yah... hati-hati saja di jalan ya mas. Untung pakai motor matic, jadi bisa irit dan santai" "Iya mas, cuma habis 30 ribu untuk beli bensin motor"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H