Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Twilight Saga: Breaking Dawn (BREA)

11 Desember 2011   10:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:31 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FILM THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN (BREA)

Film yang bagus ini diawali dengan banyak adegan yang sebaiknya dibuang. Terlalu lamban dan terlalu romantis. Film baru terasa gregetnya ketika konflik dimulai. Akan lebih baik kalau semua adegan di depan diperpendek dan langsung masuk ke permulaan konflik. Bagaimana seorang Vampire bisa mempunyai anak ketika menikahi manusia dan bagaimana kualitas si anak menjadi inti dari cerita ini. Apa jadinya ketika calon anak (janin) ternyata justru sedikit demi sedikit "memangsa" ibunya sendiri. Apa yang harus dilakukan? Aborsi atau tetap mempertahankan hidup si anak? Sebuah pilihan yang sulit ! Ayah janin dikenal sebagai vampire yang bersahabat dengan manusia, tetapi ternyata dia mempunyai riwayat kelam. Masa mudanya pernah diisi dengan berburu darah dan dia hanya memilih darah para penjahat. Akibatnya ada banyak bibit darah penjahat dalam dirinya. Ketika benih sang Vampire ternyata terkontaminasi oleh darah para penjahat itu, maka janin yang dikandung Sang Ibu adalah janin yang ditengarai sebagai bakal makhluk buas yang akan membahayakan umat manusia. Para pelindung manusia dari kalangan Manusia Serigalapun akhirnya berketetapan untuk membunuh sang janin. Keinginan membunuh si Janin menjadi semakin besar, ketika ternyata si Janin memang mulai memangsa ibunya sedikit demi sedikit.

Sang Vampire harus membujuk sang Ibu untuk menggugurkan kandungannya. Segala cara digunakan untuk membujuknya dan semuanya gagal. Sang Ibu tetap bertekad sampai mati untuk melahirkan anaknya. Bahkan nama anaknyapun sudah dirancangnya. "Kalau laki-laki, maka namanya adalah Edward Jacob!", ucap sang Ibu tegas sambil tersenyum bahagia.
FILM THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN (BREA)
FILM THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN (BREA)
Edward dan Jacob memang tokoh sentral di film ini. Keduanya beradu akting dan beradu karakter dalam film ini. Jacob cinta Bella dan Bella cinta Edward. Sebuah segi tiga cinta yang membuat pusing para pelakunya. Masalah pemangsaan Ibu oleh Janin menjadi semakin rumit, ketika ternyata si Janin ternyata kehausan akan minuman juice darah manusia. Masalah terus meruncing ketika akhirnya diketahui si Janin telah membuat sang Ibu gagal jantung. Ini sesuai yang telah diperkirakan oleh pimpinan Vampire ketika membujuk Bella untuk tidak meneruskan proses kelahiran bayinya. "Sebelum janin ini lahir, jantungmu sudah akan berhenti berdegup dan sama saja artinya dengan kematianmu" "Aku siap bertahan sampai batas kekuatanku", jawab bela mantap. Saat itu kondisi para Vampire sebenarnya sedang bermasalah, karena sudah beberapa hari dikepung oleh gerombolan Manusia Serigala dan mereka sudah beberapa hari belum menemukan darah segar. Cadangan darah segar habis dan mereka harus berburu darah segar. Berita meninggalnya Bella dan lahirnya sang Janin telah membuat rombongan Manusia Serigala memutuskan untuk segera menyerang kelompok Vampire dan ceritapun menjadi semakin seru. Apa yang terjadi kemudian sebaiknya dilihat sendiri di layar lebar.  Selamat menonton. Salam sehati.
FILM THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN (BREA)
FILM THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN (BREA)
+++ Gambar-gambar dimbail dari Facebook FILM THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN (BREA) Dimuat juga di blog pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun