Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Terus Berbagi Ilmu Berbagi Berkah

26 September 2010   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:58 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiprah master Mie Perto Syamsu Irman dalam urusan berbagi ilmu terus berlanjut. Kali ini acara dilaksanakan di Warung Bejing (Bebek Jingkrak) Kampung Cerewet Bekasi. Seolah menyandang energi tanpa batas, maka pak Syamsu terus berkeliling daerah untuk menularkan ilmunya. Asisten master Mie Perto yang mempopulerkan label mie SEHAT(i), Ibu Yeni, juga tak kalah hebatnya berkeliling di berbagai daerah, terutama di Jogyakarta dan Surabaya. Minggu, 26 September 2010 ini Mie Sehati dan TK Nurul Azizi 3 Surabaya melakukan acara berbagi ilmu bersama pakar otak kanan Ippho Santosa. Seperti biasa yang diutamakan dalam pelatihan bisnis (UKM) Mie Ayam adalah yang datang bukan yang ndaftar, sehingga biarpun belum mendaftar tetapi kalau nekad datang ya tetap dapat kebagian ilmu dari pak Syamsu Irman. Bisnis UKM memang sedang menjamur dimana-mana, sampai-sampai diplesetkan menjadi Usaha Kecil Milyardan. Inilah sektor riil yang sebenarnya sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Setiap diadakan pelatihan bisnis ini, maka pesertanya selalu beragam dan biasanya punya status pegawai aktif di perusahaan masing-masing. Secara kasar dapat dipahami bahwa gaji yang mereka terima masih dibawah standard mereka, sehingga mereka memerlukan usaha tambahan yang berskala kecil menengah dan tidak banyak ribet. Artinya modalnya sedikit, pengelolaannya mudah dan cepat berputar. "Para hadirin ini saya yakin gajinya sudah 10 koma, artinya kalau sudah tanggal 10 sudah mulai koma", begitu biasanya pak Syamsu beranekdot. Banyak sekali hal-hal baru yang dialami oleh para peserta maupun panitia pelatihan. Mereka baru "ngeh" kalau ternyata warna hijau dari Mie Ayam Perto Group adalah warna alami dari daun sawi yang diambil sari warnanya dengan cara dibuat juice memakai mesin blender. Warna-warni yang dipakai untuk memberi warna pada Mie Ayam ini memang semuanya diambil dari warna yang ada pada beberapa sayuran dengan cara diblender dan dibuang ampasnya. Air hasil dari blenderan tersebut kemudian dicampurkan ke dalam adonan tepung dan "biang mie". Satu sachet "biang mie" ini dicampurkan ke dalam 1 kg tepung dan nantinya akan menghasilkan mie ayam sebanyak 18 mangkok (porsi). Masing-masing mangkok mempunyai porsi mie seberat 80 g. Suasana pelatihan biasanya memang jadi seperti "pasar tiban" yang riuh rendah dengan gurauan dan obrolan di sana-sini. Semua peserta biasanya mencoba berperan sebagai koki yang bisa mengerjakan segala pekerjaan yang ada di bisnis mie ayam nantinya. Bila ada warung yang menjadi berubah cita rasa menunya karena kokinya pergi, maka itu tidak akan terjadi di warung mie ayam ini. Pemilik warung adalah koki, sehingga bila pekerjanya keluar, maka tinggal mencari pekerja yang baru dan kokinya tetap sang pemilik warung. Penyakit bisnis UKM pada satu dua tahun pertama biasanya adalah pada masalah sumber daya manusianya. Mereka sering keluar masuk dengan berbagai sebab. Bisa jadi terlalu sedikit gajinya, tidak cocok model pembayaran gajinya atau komunikasi yang tidak nyambung dengan pemilik warung yang juga masih dalam tahap pembelajaran. Dengan sistem pemilik warung adalah koki, maka sedikit banyak masalah sumber daya manusia sudah ada pemecahannya. Masalah yang lain adalah masalah permodalan. Pertanyaan itu selalu muncul di setiap sesi pelatihan. Demikian juga pada acara pelatihan  yang baru saja diadakan di Bejing Kampung Cerewet Bekasi. "Modal yang diperlukan agar bisa segera buka usaha adalah tiga juta rupiah" "Termasuk tempat?" "Tentu tidak, angka itu hanya untuk membeli peralatan seperti mesin giling mie, kompor, panci dsb. Soal tempat, maka perlu dipahami bahwa tempat jualan tidak harus mewah. Bahkan kadang hanya cukup satu kursi panjang tanpa meja, karena kadang pelanggan hanya butuh tempat duduk untuk menunggu kita memasak mie. Setelah mienya jadi, mereka bawa pulang ke rumah" "Silahkan buka penjelasan tentang cara memulai usaha mie ayam di situs http://miesehati.com. Disitu cukup lengkap isinya. Termasuk contoh undangan saat grand launching, juga ada resep dan peralatan mie ayam yang bisa langsung diunduh di blog itu" Peserta juga sangat beragam. Mulai dari anak-anak (yang ikut orang tuanya), sampai ke ibu-ibu yang sudah cukup berumur. Meski begitu suasana pelatihan tetap guyub dan penuh dengan semangat. Pada pelatihan ini hadir pula salah satu agen penjual mesin giling mie yang terbukti cukup kuat untuk dipakai berjualan. Bila penjualan harian sudah di atas 5 kg per hari, maka mesin giling mie ini bisa dilengkapi dengan (dynamo) motor, sehingga tidak perlu lagi mempergunakan engkol manual tetapi cukup menekan sebuah tombol (ON) dan mesin akan berjalan dengan sendirinya. Disini terlihat adanya usaha saling menguntungkan antara panitia penyelenggara pelatihan bisnis mie ayam dengan penjual mesin giling mie ayam. Tidak ada sharing profit disini, tetapi sinergi dari sebuah komunitas besar Tangan Di Atas yang memungkinkan semua ini bisa terjadi. Terlihat para peserta sangat antusias mencatat setiap perkataan yang diucapkan oleh pak Syamsu. Beberapa malah mengabadikan melalui camera ataupun movie camera.

Seusai pelatihan, maka panitia Bejing mulai berpikir untuk mengadakan lagi pelatihan seperti ini lagi dengan mengambil hari, tanggal Minggu, 17 Oktober 2010. "Untuk pelatihan bulan depan, waktu yang kosong mungkin ya hanya pada tanggal 17 Oktober itu saja" "Jadi kita adakan saja pelatihan mie ayam untuk tanggal itu. Tanggal 10 dan 24 oktober sudah diambil untuk pelatihan rutin di Jogyakarta" "Untuk yang akan datang, panitia akan memberi suguhan yang lebih mantap yaitu seporsi Bejing atau Bekar, Bebek Jingkrak yang super pedes dan Bebek Bakar yang super lezat, tinggal pilih salah satu!" Jadi bagi yang belum ikutan pelatihan silahkan daftar diri anda di pelatihan yang akan datang. Minggu, 17 Oktober 2010. Panitia yang siap bertugas adalah sebagai berikut : 1. Imam “Bebek Djingkrak” flexi (021) 71063412 2. Putra “Soto Ceker Mas Ojo” flexi (021)33603277 3. Zuwanto “OshKosh fashion” 081319934296 Salam Sehati
+++

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun