Mohon tunggu...
esha aprilia faricha
esha aprilia faricha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

hobi menyanyi, cita cita menjadi apoteker yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

2023 Menjadi Tahun Terpanas di Indonesia - Menghadapi Ancaman Nyata Perubahan Iklim

8 Oktober 2023   11:04 Diperbarui: 8 Oktober 2023   11:47 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Tahun 2023 telah terbukti menjadi tahun terpanas dalam sejarah catatan suhu global. Berita ini memberikan pukulan telak kepada kita semua, khususnya bagi Indonesia yang terletak di wilayah tropis. Melalui temuan ilmiah NASA, Juli 2023 mencatat suhu tertinggi yang pernah tercatat. Berbagai wilayah di seluruh dunia mengalami gelombang panas ekstrem, termasuk Indonesia. Fenomena ini bukan hanya menciptakan ketidaknyamanan bagi penduduk, tetapi juga memberikan dampak serius pada lingkungan dan keberlanjutan ekosistem kita. 

Suhu yang terus meningkat telah membawa dampak yang signifikan pada lingkungan, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari penduduk. Gelombang panas ekstrem telah menyebabkan kekeringan yang parah, mengancam sumber daya air dan pertanian. Hutan dan lahan gambut yang penting untuk ekosistem lokal dan mitigasi perubahan iklim terus terancam oleh kebakaran hutan yang merajalela akibat cuaca panas dan kekeringan. Selain itu, kenaikan suhu juga berdampak pada sektor pertanian, mengganggu pola tanam dan mempengaruhi hasil panen.

      Pemerintah Indonesia, bersama dengan masyarakat dan organisasi lingkungan, telah merespons ancaman nyata ini dengan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang lebih serius. Program penghijauan dan pelestarian hutan diperkuat, sementara pendekatan berbasis masyarakat diperkenalkan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi lingkungan. Selain itu, upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong energi terbarukan semakin ditekankan untuk mengurangi dampak perubahan iklim di masa depan. 

Meskipun tantangan ini besar, semangat dan kerjasama masyarakat Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim menjadi landasan utama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kehidupan bagi generasi mendatang. Ancaman nyata perubahan iklim sekarang menjadi kenyataan yang tidak bisa diabaikan. Gelombang panas yang ekstrem, seperti yang terjadi pada tahun 2023, mengakibatkan dampak sosial, ekonomi, dan ekologis yang parah. Di Indonesia, negara dengan populasi yang padat dan sejumlah besar wilayah pesisir, hal ini membawa ancaman langsung terhadap kehidupan manusia, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana seperti pesisir pantai dan pulau-pulau kecil.

     Peningkatan suhu tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga pada produksi pangan dan keberlanjutan sumber daya alam. Pertanian, perikanan, dan kehidupan hewan liar semuanya terancam oleh perubahan suhu yang ekstrem. Selain itu, kenaikan suhu juga dapat memicu cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat, banjir, dan tanah longsor, yang semuanya dapat menyebabkan kerugian yang signifikan dalam hal infrastruktur dan sumber daya manusia. Selain dampak internal, Indonesia juga perlu menghadapi konsekuensi global dari perubahan iklim. 

Melalui pemanasan global, tingkat air laut terus naik, mengancam pulau-pulau kecil dan pesisir Indonesia. Ini berpotensi menyebabkan migrasi massal, konflik sosial, dan kerugian budaya yang tak ternilai. Namun, di balik ancaman ini, terdapat juga peluang bagi Indonesia untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memerangi perubahan iklim. Langkah-langkah konkret seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan penggunaan energi terbarukan, memperkuat infrastruktur tahan iklim, dan menggalakkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan adalah beberapa langkah yang dapat diambil. 

Selain itu, kerjasama internasional juga sangat penting dalam menanggapi perubahan iklim ini. Indonesia harus aktif berpartisipasi dalam perjanjian global, berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya dengan negara-negara lain untuk mencari solusi bersama.

     Saat ini, lebih dari sebelumnya, pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta Indonesia harus bersatu untuk menghadapi tantangan ini. Kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan harus menjadi bagian integral dari budaya dan kebijakan nasional. Dengan demikian, meskipun menghadapi tantangan yang besar, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadikan 2023 sebagai tahun perubahan, di mana kesadaran dan tindakan nyata memimpin perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan dan lestari 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun