Kesadaran akan pentingnya konsep diri dalam membentuk perilaku dan prestasi anak di kelas semakin meningkat. Konsep diri, atau self-concept, adalah pandangan individu tentang dirinya, yang mempengaruhi kepercayaan diri dan motivasi. Berbagai jenis konsep diri mencakup positif, negatif, akademik, dan sosial. Perkembangannya dipengaruhi oleh faktor seperti stereotip gender dan pengalaman awal. Konsep diri juga berperan dalam mengatur perilaku dan interaksi dengan lingkungan, menjadikannya kunci bagi tingkah laku, motivasi, dan prestasi sekolah.
Emosi adalah reaksi psikologis dan fisik seseorang terhadap berbagai rangsangan. Ini mencakup perasaan seperti senang, marah, atau takut, disertai perubahan fisik seperti detak jantung yang meningkat. Daniel Goleman dan Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa emosi melibatkan perasaan dan pikiran yang terkait dengan keadaan biologis dan psikologis. Emosi berkembang dari perasaan dasar di masa kanak-kanak ke emosi yang lebih kompleks saat remaja, termasuk cinta dan kecemburuan. Emosi memiliki berbagai jenis, intensitas, durasi, dan cara pengelolaan.
Ada dua jenis emosi: positif dan negatif. Emosi positif membuat kita merasa senang, seperti bahagia dan cinta, sedangkan emosi negatif membuat kita merasa tidak nyaman, seperti marah dan sedih. Psikolog Paul Ekman menyebutkan enam emosi dasar yang universal yaitu marah, takut, jijik, bahagia, sedih, dan terkejut. Emosi dapat sangat mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial. Pada remaja, perkembangan emosi dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu perubahan fisiologis, pola interaksi, pandangan luar, dan kemandirian. Teori Cannon-Bard menyatakan bahwa emosi dan reaksi tubuh terjadi bersamaan dan independen, sehingga perilaku tidak selalu menjadi penyebab emosi. Keduanya saling terkait dalam cara yang kompleks
Perkembangan moral, nilai, dan sikap saling terkait dan saling memengaruhi. Moral berasal dari kata Latin "mos" yang berarti kebiasaan, dan merupakan seperangkat prinsip yang mengatur perilaku manusia dalam konteks baik dan buruk. Nilai adalah keyakinan yang dianut mengenai hal-hal yang dianggap penting atau berharga, seperti kejujuran dan keadilan, yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan perilaku individu. Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak atau bereaksi terhadap suatu objek, orang, atau situasi dengan cara tertentu, dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pendidikan, dan lingkungan sosial.Â
Moral, nilai, dan sikap mempengaruhi tingkah laku seseorang, dan nilainya akan memengaruhi moralnya, yang pada gilirannya akan memengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Kohlberg dan Piaget memiliki teori perkembangan moral yang menjelaskan hubungan antara moral, nilai, dan sikap. Misalnya, seseorang dengan nilai kejujuran yang tinggi akan memiliki moral yang kuat dan lebih cenderung bersikap jujur dalam berbagai situasi.
Remaja berada dalam fase transisi di mana moral, nilai, dan sikap mereka terus berkembang. Mereka mencari identitas mereka sendiri dan membentuk nilai-nilai yang mereka anut. Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat dalam hal moral, nilai, dan sikap remaja, yang dapat berpengaruh baik maupun buruk. Remaja cenderung mempertanyakan aturan dan norma yang berlaku, serta mencari makna di baliknya. Faktor-faktor seperti keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, dan masyarakat memengaruhi perkembangan moral, nilai, dan sikap remaja.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi inovatif, dan karya orisinal. Kreativitas anak merupakan proses yang berkelanjutan dipengaruhi oleh faktor genetik, pengalaman hidup, dan lingkungan sosial. Anak yang kreatif memiliki imajinasi yang kaya, keingintahuan yang tinggi, serta kemampuan memecahkan masalah dan beradaptasi. Orang tua yang mendukung pengembangan kreativitas anak memberikan kebebasan bereksplorasi, mendukung minat dan bakat anak, memberikan pujian dan penghargaan, serta menciptakan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang mendukung kreativitas adalah lingkungan yang aman, merangsang, dan menghargai
 eksplorasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H