Pertumbuhan adalah proses kompleks yang melibatkan perubahan kuantitatif pada fisik manusia. Ini dapat diukur dalam pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, serta kemampuannya untuk melakukan hal yang sebelumnya tidak mungkin. Faktor internal seperti gen, sel, kromosom, dan gizi, serta faktor eksternal seperti lingkungan dan gaya hidup, mempengaruhi pertumbuhan.Â
Ketika kedua faktor tersebut optimal, pertumbuhan seseorang akan maksimal. Perubahan pertumbuhan dapat diukur menggunakan alat ukur seperti timbangan untuk berat badan dan alat ukur tinggi badan.
Perkembangan dan pertumbuhan memiliki perbedaan yang jelas, di mana pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif sementara perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif. Dalam ilmu psikologi, perkembangan merujuk pada perubahan jasmani dan rohani manusia yang menuju ke arah yang lebih baik atau sempurna. Faktor-faktor internal seperti usia dan bakat, serta faktor eksternal seperti pembelajaran dan lingkungan sekitar memengaruhi perkembangan seseorang.
 Proses pembelajaran dan pengalaman hidup seseorang juga sangat berperan dalam proses perkembangan, karena dapat memberikan pengalaman baru dan mengajarkan keterampilan yang diperlukan untuk pertumbuhan pribadi yang lebih baik. Perkembangan seseorang dimulai sejak anak lahir ke dunia dan berlangsung sepanjang hidup, meskipun setiap individu memiliki tempo perkembangan yang berbeda-beda.
Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan prenatal dan anak-anak melibatkan proses yang kompleks yang dimulai sejak konsepsi hingga dewasa. Masa prenatal dibagi menjadi tiga tahap utama: Geminal, Embrionik, dan Fetal.
 Pada fase anak-anak, perkembangan dapat diamati dari cara anak bermain, belajar, berbicara, dan berperilaku. Tahapan perkembangan anak-anak meliputi periode bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak sekolah. Selain itu, fase pertumbuhan remaja juga merupakan proses kompleks yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang signifikan.
Tokoh-tokoh konsep dalam studi perkembangan meliputi Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Vygotsky, seorang ahli psikologi Rusia, menekankan peran lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif anak.Â
Sementara Piaget, seorang psikolog Swiss, fokus pada struktur kognitif anak dan evolusi empat tahapan perkembangan kognitif. Piaget mengemukakan konsep-konsep seperti asimilasi, penginapan, organisasi, dan ekilibrasi. Perbandingan antara teori Piaget dan Vygotsky meliputi fokus utama, tahapan perkembangan kognitif, dan peran lingkungan.Â
Piaget memfokuskan pada struktur kognitif anak secara internal, sedangkan Vygotsky menekankan peran lingkungan sosial. Piaget mengidentifikasi empat tahapan perkembangan kognitif, sementara Vygotsky tidak mengembangkan tahapan spesifik. Piaget melihat lingkungan sebagai sumber informasi yang diasimilasikan oleh anak, sedangkan Vygotsky menganggap lingkungan sebagai sumber interaksi sosial.
Perkembangan psikomotorik merupakan proses pengembangan keterampilan motorik anak yang melibatkan koordinasi antara sistem saraf dan otot. Faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik meliputi genetik, pola asuh, lingkungan, status gizi, dan kondisi kesehatan saat lahir.Â