Mohon tunggu...
Esgogo Eskrim
Esgogo Eskrim Mohon Tunggu... -

Produsen & Pemerhati Es Krim dalam kemasan

Selanjutnya

Tutup

Money

Cari Omset Kejar Keuntungan

25 September 2014   23:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14116389821672854858

Akhir bulan seperti sekarang adalah masa-masa dimana orang-orang penjualan sibuk menancari omset, terutama bagi yang persentase pencapaian targetnya masih rendah. Beberapa kawan yang bekerja pada perusahaan consumer goods saat ini sedang pusing-pusingnya mikirin tutup target. Karena bulan ini penjualan di beberapa perusahaan consumer goods lagi kurang baik, daya beli melemah.

Meski secara keselurahan pasaran turun, namun bagi yang bergerak dibidang minuman dalam kemasan omsetnya justru sedang bagus-bagusnya. Target malah bisa over. Minuman seperti The Gelas, Ale-ale, Sari kelapa, Es Teler cup dan beberapa minuman botol PET seperti The Pucuk, Nu Green Tea, Big Cola dan lain sebagainya mengalami lonjakan permintaan yang cukup signifikan.

Begitulah dunia penjualan selalu ada masa-masa dimana omset mengalami kenaikan dan ada masa-masa penurunan. Kemampuan seorang tenaga penjual seringkali diuji lewat masa-masa sulit seperti sekarang. Masa dimana mereka sulit untuk tutup target bulanan. Seorang tenaga penjual yang handal biasanya tidak gampang menyerah dan menyalahkan keadaan apabila ia sulit mencapai target. Karena seperti kita semua tahu bahwa seringkali KEADAAN TIDAK BISA DIRUBAH. Yang bias kita rubah adalah respon kita terhadap keadaan tersebut.

Menghadapi situasi sulit tutup target diakhir bulan seperti ini tak jarang para tenaga penjual memakai jurus “tembak order” alias memasukkan beberapa item yang tidak disorder oleh outlet. Atau meminta tolong kepada outlet (terutama yang sudah dekat) untuk melakukan order meski stok barang yang ada digudangnya masih uaakeh (banyak).

Jika para pekerja (karyawan) lebih berorientasi pada kuantiti maka beda halnya dengan para pebisnis atau usahawan mereka lebih berorientasi pada margin. Bagi para usahawan tidak terlalu penting berapa banyak mereka menjual , yang penting adalah berapa banyak keuntungan yang bisa didapat. Gak jual banyak gak pha-pha…yang penting untung banyak…hehehe.

So jika para pekerja cari omset kejar target maka para usahawan cari omset kejar keuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun