Pagi itu, Sabtu 27 November 2021, udara masih terasa dingin karena fajar baru saja menyingsing di ufuk timur. Ketika itulah tim ekspedisi PWI Riau berangkat menggunakan bus  dari tempat menginap di Wisma Haji Sultan Yahya, di kawasan Kampung Rempak, Siak Sri Indrapura
Tim ekspedisi yang dikoordinir Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang ini berangkat menuju Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak untuk menyusuri pesona Danau Zamrud. Danau Zamrud adalah danau dengan genangan terluas di Provinsi Riau
Setelah menempuh perjalanan satu jam, kendaraan yang ditumpangi rombongan memasuki gerbang BOB PT BSP (Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako) - Pertamina Hulu. Danau Zamrud memang berada dalam areal operasional BOB PT BSP -- Pertamina Hulu
Sekitar 300 meter dari gerbang perusahaan minyak milik Pemerintah Kabupaten Siak ini kendaran rombongan berhenti di ujung Jembatan Panjang. Di sungai Jembatan Panjang tampak belasan sampan bermesin atau  masyarakat setempat menyebutnya "kapal pompong"
Sampan bermesin ini tidak terlalu besar, kapasitas muatannya antara empat sampai enam orang. Belasan sampan bermesin di sungai Jembatan Panjang itu memang dipersiapkan untuk mengantarkan rombongan memasuki areal Danau Zamrud.
Sebenarnya masih ada jalur lain menuju Danau Zamrud yaitu jalur Sungai Rawa. Hanya saja waktu tempuh relatif lama mencapai 4,5 jam. Selain itu, jalur Sungai Rawa sangat sempit karena ditutupi rtimbunan tanaman air. Tambah lagi jalur ini belum bersih, masih banyak tunggul kayu bekas tebangan di dasar sungai. Akhirnya PWI Riau memilih jalur Sungai Jembatan PanjangÂ
Saat menuju Danau Zamrud dari Sungai Jembatan Panjang, belasan sampan yang ditumpangi rombongan berjalan beriringan seraya bergerak pelan. Di jalur ini, sampan memang tidak bisa bergerak cepat. Pasalnya  jalur yang dilewati juga sempit karena ditutupi rimbunan tanaman air.
Di sisi kiri dan kanan jalur yang dilewati sampan, tumbuh tanaman pudak seperti pandan berduri (pandanus tectorius) dan tanaman air lainnya. Karena itu pengemudi sampan Yaya (43) mengingatkan agar tidak menyentuh pandan berduri
" Awas tangan, jangan sampai menyentuh bengkoang (pandan berduri), durinya tajam," kata pengemudi sampan, Yaya mengingatkan dalam logat Siak Sri Indrapura