Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dilema Suku Terasing di Bukit Tiga Puluh dan Penggarap Lahan di Teso Nilo

22 Agustus 2021   20:23 Diperbarui: 9 Desember 2022   06:37 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suku Talang Mamak di sepanjang aliran sungai Batang Gangsal (foto liputan6)

Suku Talang Mamak bermukim jauh di pedalaman di sepanjang aliran sungai Batang Gangsal. Komunitas ini masih menganut kepercayaan animisme serta sangat teguh memegang keyakinan tentang kekuatan roh leluhur mereka.

“ Nah, ini kawasan Pintu Tujuh. Dalam keyakinan Suku Talang Mamak kawasan ini sangat sakral. Di sini tempat bermukimnya roh leluhur Talang Mamak,” kata Fifin seraya menunjuk ke arah slide yang ditayangkan lewat layar infocus

Di bawah udara malam yang semakin dingin, Fifin Arfiana Jogasara melanjutkan paparannya seputar keberhasilan Balai TNBT melakukan pembinaan terhadap Suku Talang Mamak

Suku Talang Mamak kini sudah hidup menetap atau tidak lagi berpindah-pindah. Sekalipun mereka masih bermukim di pedalaman di sepanjang aliran sungai Batang Gangsal, namun tidak ada yang harus dikhawatirkan.

“ Suku Talang Mamak memiliki kearifan lokal yang sangat menghargai keberadaan hutan. Jadi tidak ada yang harus dikhawatirkan,” kata Fifin

Komunitas Melayu Tua begitu juga, sangat tak mungkin akan merusak hutan. Komunitas Melayu Tua kini bermukim dan membangun rumah di sekitar perkotaan. Mereka sudah beragama Islam dan sudah mengenal pendidikan formal.

Sekalipun begitu, komunitas Melayu Tua masih tetap mengikuti berbagai ritual dan prosesi adat yang digelar Suku Talang Mamak. Mereka akan masuk ke dalam hutan ketika Suku Talang Mamak menggelar ritual dan prosesi adat.

Di tengah komunitas Talang Mamak dikenal beberapa ritual dan prosesi adat seperti Kumantan yaitu prosesi pengobatan penyakit, Cuci Lantai prosesi adat untuk bayi yang baru lahir

Ada juga prosesi adat yang disebut Begawai yaitu prosesi pernikahan, bahkan kematian pun memiliki prosesi adat yakni Meratap, Merota dan Betambat.

“ Sekalipun Melayu Tua sudah tinggal di sekitar perkotaan, tapi mereka tak mungkin dan tak akan pernah bisa dipisahkan dari hutan, mereka akan kembali ke hutan, ya ke Taman Nasional Bukit Tiga Puluh,” kata Fifin

Sepertinya memang demikian, sebelum masuk ke kawasan taman nasional, tim ekspedisi PWI Riau sempat singgah di Desa Talang Lakat. Mayoritas penduduk desa ini adalah komunitas suku terasing Melayu Tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun