[caption id="attachment_132888" align="alignleft" width="300" caption="Timnas Indonesia (dev.mobavatar.com)"][/caption] Lupakan Piala Dunia 2014 di Brazil nanti, Garuda akan menjamu Qatar di Gelora Bung Karno (GBK) pekan depan. Anak asuh Meneer Wim Rijsbergen ini bakal melakoni partai ketiganya dalam kualifikasi PPD. Untuk melangkah ke laga itu timnas dibayang-bayangi pencapaian sangat buruk yakni dua kekalahan beruntun. Indonesia kalah 0-3 dari Iran di Teheran dan babak belur 0-2 saat menjamu Bahrain di Jakarta. Hasil buruk itu tentu saja memperberat langkah Bambang Pamungkas dkk untuk meloloskan Indonesia ke putaran selanjutnya. Pasalnya saat ini Indonesia berada di posisi juru kunci di bawah Iran, Bahrain, dan Qatar. Selisih golnya juga cukup mencolok yakni kebobolan lima gol tanpa sekalipun membobol gawang lawan. Indonesia memang masih menyisakan empat pertandingan lain yakni menjamu Qatar dan Iran di Jakarta serta bertandang ke Bahrain dan Qatar. Tanpa mengecilkan kemampuan pemain timnas, sulit bagi mereka untuk bisa berbuat banyak. Meski begitu, Indonesia masih memiliki asa yakni mempersembahkan kemenangan bagi para suporter saat menjamu Qatar dan Iran. Karena itu, tak ada jalan lain bagi para pemain untuk mengobati kekecewaan suporter selain meraih kemenangan. Tidak lolos putaran selanjutnya tidak masalah. Yang penting lawan yang bertandang ke Jakarta terutama Qatar harus bertekuk lutut. Mengalahkan Qatar memang bukan persoalan mudah. Negara kaya minyak tersebut berambisi besar menjadi tuan rumah Piala Dunia. Karena itu, segala cara dilakukan termasuk di antaranya mengimpor pemain dengan menaturalisasi pesepak bola Amerika Latin dan Afrika. Hasil yang cukup memuaskan dicapai tim ini di dua partai terdahulu. Qatar berhasil menahan imbang Bahrain dan Iran sehingga saat ini mereka telah mengantongi dua poin. Jika ingin lolos minimal sebagai runner up, mau tidak mau Qatar memang harus mengalahkan Indonesia. Jika mengacu dari peringkat yang dirilis FIFA, jarak antara Qatar dan Indonesia terpaut cukup jauh. Qatar saat ini menduduki peringkat 88 sedangkan Indonesia terjun bebas di posisi 131 dunia. Berkaca pada statistik pertemuan, Indonesia bukanlah tim yang terlalu inferior bila bertemu negara di Jazirah Arab tersebut. Dari enam kali pertemuan, Indonesia pernah menang sekali, dua kali seri dan sisanya kalah. Patut diingat, kemenangan Indonesia tersebut merupakan hasil pertemuan terakhir pada ajang Piala Asia. Di sisi lain, kondisi timnas sudah tampak membaik pasca babak-belur dihajar Bahrain. Tim memang sempat dilanda perpecahan setelah kata-kata bernada penghinaan keluar dari mulut Meneer Wim. Bahkan tujuh pemain sempat berencana memboikot pelatih tersebut. Untungnya dalam islah yang dilakukan beberapa waktu lalu, persoalan dinyatakan sudah selesai. Ketujuh pemain yang ngambek telah menyatakan kesediaannya untuk membela timnas kembali. Ini menjadi modal yang cukup bagus. Kesempatan untuk menang sebenarnya hanya tersisa saat melawan Qatar. Saat menjamu Iran, timnas harus realistis, menahan imbang saja sudah cukup bagus. Menang melawan Qatar wajib hukumnya. Menang atau jadi kuncen (juru kunci).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H