Post it Merah Jambu untuk Airin

Pagi itu, seperti biasa Airin datang pagi-pagi sekali di kantor, dan seperti biasa pula sejenak dia diam sambil matanya mengarah kepada puluhan post it yang menempel di sekeliling monitor komputer yang sehari-hari menjadi alatnya bekerja.

---------- 21/8/08 Makasih Airin ttd ------------ 24/8/08 Kerja yang bagus, perbaiki bagian kesimpulan ttd ----------- 2/10/08 Airin, tambahkan ilustrasi agar menarik perhatian peserta seminar. it will be very good! ttd ---------- Airin selalu melewatkan 5 menit pertamanya dikantor untuk mencermati tulisan-tulisan pendek yang jelas-jelas bukan berisi tentang apa yang harus dilakukannya pada hari itu. "ini yang membuat aku selalu bersemangat untuk mengerjakan tugas-tugasku", kata Airin suatu hari. Bagi seorang Airin, gadis mungil yang sudah masuk golongan karyawan paling betah di kantor itu, kertas mungil itu adalah energi besar, bahkan lebih besar dari selembar piagam bertuliskan ' KARYAWAN BERPRESTASI BULAN INI' yang beberapa kali diraihnya. Sebuah apresiasi kecil yang cukup dengan kalimat pendek atas sekecil apapun kemajuan yang dilakukan oleh bawahanlah yang menjadikan Airin berprestasi. Airin adalah orang langka di sebuah tempat yang langka juga. Saat ini, ada kecenderungan pemilik perusahaan, manajer, supervisor,yang menerapkan apa yang dilakukan atasan Airin., tetapi banyak juga yang tidak. Keakuan, kekakuan dan pengabaian atas dimensi hati cenderung lebih dikedepankan, padahal sesungguhnya dimensi hati inilah yang menggerakkan segalanya sesuai apa yang divisikan.