Bermula dari status pendek saya di jejaring sosial facebook "kepikiran bagaimana saudara2 di Jogja mengkonsumsi sayuran..." beberapa teman yang menanggapi status tersebut menyatakan keprihatinan kelangkaan sayuran sebagai sumber asupan gizi penting, terutama untuk menjaga daya tahan tubuh. Kalaupun ada, bisa dipastikan harganya mahal karena didatangkan dari daerah lain atau sayuran yang sudah terpapar debu vulkanik.
Seorang teman yang sedang menempuh program PHD di The University of Queenland menuliskan tanggapan pendek kenapa tidak mempertimbangkan tauge, dan diteruskan dengan menuliskan note pendek di akun facebooknya sebagai berikut :
.................
Rekan-rekan sekalian, Dalam kondisi bencana letupan Gunung Merapi seperti saat ini, sayur-sayuran menjadi barang yang langka. Padahal, sayur adalah sumber vitamin yang sangat diperlukan untuk memelihara daya tahan tubuh, apalagi ketika kondisi serba susah dan tingkat stress sangat tinggi. Untuk mengantisipasi kesulitan sayur ini, saya sarankan agar para relawan mulai menggerakkan donatur untuk menyumbang kacang-kacangan. Selain sebagian bisa dibuat bubur untuk makanan bayi, anak-anak dan manula, beberapa jenis kacang bisa dibuat tauge. Tauge ini sumber vitamin B dan C yang sangat baik, mudah dicerna, dan mampu memelihara daya tahan tubuh. Cara pembuatannya mudah, bahkan tidak memerlukan air yang berkualitas tinggi. Ini contoh cara pembuatan tauge ala orang kota http://susilo.typepad.com/kitchen/2007/08/membuat-kecamba.html. Penduduk desa mestinya lebih pandai membuat tauge daripada kita. Konon, dulu armada Sam Po Kong berlayar menjelajahi Asia Selatan selama berbulan-bulan dengan berbekal kacang hijau ini. Di sepanjang pelayaran mereka membuat tauge, sehingga pelaut-pelaut Sam Po Kong tetap sehat. Mereka tidak mudah meninggal akibat terserang skorbut (kerusakan jaringan mukosa akibat kekurangan vitamin C) seperti halnya pelaut2 Eropa. Oh ya, info satu lagi. Rebusan kacang hijau pertama (ketika airnya masih hijau) ini masih banyak mengandung vitamin dan zat bbioaktif yang sangat baik untuk menyembuhkan radang tenggorokan dan menurunkan demam. Ketika membuat bubur kacang hijau, air rebusan kacang hijau yang masih hijau ini sebaiknya diambil dulu. Kemudian kacang hijaunya ditambah air mentah, lalu direbus sampai lunak. Setelah lunak, air rebusan kacang hijau yang masih hijau tadi, bisa dikembalikan ke panci (atau diminum langsung dengan ditambah gula). Dengan demikian, manfaat kacang hijau akan menjadi maksimal. Berbeda dengan mie instant, bubur kacang hijau, dan tauge ini sangat rendah kandungan sodiumnya, sehingga tidak berpotensi memperparah hipertensi para pengungsi yang memang sudah dalam keadaan tertekan. Rekan-rekan sekalian, sudah saatnya kita semua mulai menggali sumber-sumber makanan alami yang mudah di simpan dan digunakan di saat bencana. Kacang hijau (beserta turunannya, yaitu tauge), dan juga gula merah adalah salah satu makanan yang sangat potensial untuk penanganan bencana. Informasi ini saya tulis, tanpa tendensi apapun. Murni, berdasarkan kepedulian saya sebagai seorang yang pernah menempuh pendidikan formal di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan. Semoga bisa membantu para korban Merapi yang sedang kesusahan saat ini. Jika ada masukan atau kritikan silahkan disampaikan kepada saya. Jika dirasa berguna, silahkan diforward ke rekan-rekan yang lain. Terimakasih banyak. Salam dari jauh, Daisy Irawan ------------- semoga semoga bermanfaat tulisan ini juga dipublikasikan di http://mountmerapi.wordpress.com/ gambar diambil dari sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H