Mohon tunggu...
Esa Ratma Fauzi
Esa Ratma Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Desain Interior

Mahasiswa yang sangat tertarik mengenai kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tradisi Wisuda ISI Surakarta, Menjaga Warisan Budaya di Era Modernisasi

18 Januari 2025   06:16 Diperbarui: 18 Januari 2025   06:16 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Institut Seni Indonesia Surakarta atau yang dikenal sebagai ISI Surakarta merupakan sebuah perguruan tinggi seni negeri di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pada awalnya ISI Surakarta merupakan sebuah Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta, yang didirikan sebagai tempat untuk mengembangkan seni tradisional. 

Potensi seni tradisional yang ada serta Surakarta sebagai kota budaya menjadi salah satu alasan didirikannya lembaga pendidikan tinggi seni ini. Pada tanggal 15 Juli 1964 terbitlah surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 068/1964 yang berisikan pembukaan ASKI di Surakarta, kemudian pada tahun 1988 tepatnya pada tanggal 12 September ASKI berubah menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta. Pada tahun 2006 STSI kemudian berubah menjadi ISI Surakarta dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2006, dan kemudian diresmikan oleh Prof. Dr. Bambang Sudibyo selaku Menteri Pendidikan Nasional pada tanggal 11 September 2006 di pendopo ISI Surakarta. 

Sebagai institusi seni yang berada di  wilayah Surakarta dimana Surakarta sendiri termasuk sebagai Kota Budaya, segala aktivitas seremonial maupun kegiatan resmi ISI Surakarta tidak bisa dilepaskan dari kesenian dan budaya Jawa, salah satunya dalam prosesi wisuda. Natasya Anggun selaku Staf Humas ISI Surakarta mengatakan bahwa setiap tahunnya ISI Surakarta melakukan prosesi wisuda dengan menggunakan adat Jawa. Para wisudawan menggunakan busana tradisional jawa seperti beskap untuk pria dan kebaya untuk wanita, prosesi ini diiringi dengan live gamelan jawa. Dalam prosesi wisuda ISI Surakarta terdapat pertunjukan berupa seni tari yakni tari sesaji yang membedakan dari prosesi wisuda di institusi maupun universitas manapun.

Modernisasi di bidang pendidikan memberikan dampak pada efisiensi dan efektivitas di setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sebuah institusi pendidikan.  Melalui modernisasi, inovasi dan pembaharuan di bidang pendidikan akan didapatkan. Tak jarang beberapa aspek yang bersifat konservatif pada kegiatan-kegiatan tertentu ditinggalkan untuk mencapai hal tersebut. Fenomena ini tentunya menjadi tantangan bagi ISI Surakarta yang masih mempertahankan tradisinya yang kental akan budaya Jawa dalam prosesi wisuda. Pelaksanaannya yang kompleks dan tidak sederhana membutuhkan suatu persiapan yang matang. Dilema terkait urgensi dan relevansi terhadap pelaksanaan prosesi wisuda di ISI Surakarta menjadi hal yang cukup penting untuk dibahas mengingat keberadaan dan peranannya sebagai simbol identitas yang dimiliki ISI Surakarta.

Setiap tahunnya ISI Surakarta melakukan prosesi wisuda menggunakan tradisi jawa. Prosesi wisuda tersebut bertujuan selain karena turun-temurun dilakukan, juga sebagai upaya untuk menjaga warisan budaya. ISI Surakarta mewisuda mahasiswanya sebanyak dua kali dalam setahun, yang dibagi ke dalam periode satu dan periode kedua. 

Prosesi wisuda di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sarat dengan unsur budaya yang kental, dimulai dari pakaian yang dikenakan oleh para wisudawan dan pejabat kampus yang berupa busana tradisional Jawa,pertunjukan tari sesaji hingga musik pengiring yang menggunakan gamelan, menciptakan suasana sakral dan penuh makna. 

Susunan acara wisuda ISI Surakarta dimulai dengan pembukaan, yang menandai dimulainya prosesi wisuda. Setelah itu wisudawan memasuki tempat acara yakni pendopo ISI Surakarta, diikuti dengan prosesi Dewan Pertimbangan dan Para Empu. Selanjutnya, prosesi senat ISI Surakarta. Acara dilanjutkan dengan pertunjukan tari sesaji. Setelah pertunjukan tari sesaji, seluruh hadirin berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan "indonesia raya". Dilanjutkan dengan pembukaan sidang senat terbuka, yang menandakan dimulainya prosesi senat. 

Selanjutnya, dilakukan pembacaan surat keputusan wisudawan, yang mengesahkan kelulusan para mahasiswa. Laporan kelulusan disampaikan untuk menginformasikan pencapaian akademik selama masa studi. Setelah laporan, hadirin bersama-sama menyanyikan Hymne ISI Surakarta yang mengekspresikan kebanggaan terhadap almamater. Momen puncak acara berupa pengalungan samir dan penyerahan ijazah kepada wisudawan, simbol resmi kelulusan dan pencapaian akademik, diikuti dengan Prasetya Alumni, yaitu janji setia kepada institusi dan tanggung jawab profesional di masa depan. Kemudian sambutan wakil wisudawan disampaikan sebagai ungkapan terima kasih dan harapan ke depannya.

Wisudawan menyanyikan Mars ISI Surakarta yang menggugah semangat dan kebanggaan civitas akademika, diikuti oleh pesan rektor yang memberikan arahan dan motivasi kepada para lulusan. Seluruh wisudawan menyanyikan lagu "Bagimu Negeri", menunjukkan dedikasi kepada tanah air, dan diakhiri dengan doa untuk memohon keberkahan. Acara diakhiri dengan penutupan sidang senat terbuka, menandai berakhirnya sesi resmi, diikuti dengan lagu "Syukur" sebagai ungkapan terima kasih. Prosesi kembali senat ISI Surakarta dan prosesi kembali Dewan Pertimbangan dan Para Empu mengakhiri rangkaian acara, diakhiri dengan penutup sebagai tanda selesainya seluruh prosesi wisuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun