Market day merupakan aktivitas pembelajaran enterpreneur dimana siswa dapat menjual produk yang telah dihasilkan kepada orang lain (Siwiyanti: 2017: 86). Kegiatan ini biasanya berbentuk bazzar atau pasar. Market day menjadi puncak serangkaian kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan SMP Negeri 1 Talang. Tema Market day ini adalah mengolah umbi- umbian seperti kentang, singkong, ubi menjadi makanan atau minuman yang menarik. Dalam market day ini makanan atau minuman yang telah dibuat oleh setiap kelas dijual kepada guru, siswa, maupun warga sekolah lainnya.
Sebelum dilaksanakan Market day, setiap kelas dengan bantuan fasilitator merancang Market day yang akan mereka laksanakan. Mulai dari perencanaan jumlah modal yang diperlukan, bahan dasar yang akan dipilih, makanan atau minuman yang akan dibuat, tema dekorasi stand, menentukan harga dari makanan atau minuman yang dibuat, hingga strategi promosi yang digunakan agar makanan atau minuman dapat terjual. Setiap kelas diberi kebebasan untuk berkreasi dalam mengolah umbi- umbian sebagai bahan dasar utama.
Market day ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam bidang kewirausahaan. Market day juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menciptakan produk, baik mananan, minuman, maupun barang lainnya agar dapat menarik pembeli. Dapat pula melatih siswa untuk berinteraksi dengan orang lain pada saat mempromosikan produk yang dijualnya. Selain itu, adanya Market day dapat melatih siswa dalam mengelola uang. Siwa belajar untuk mengola modal yang dimiliki untuk menghasilkan produk yang menarik, sehingga mendapatkan keuntungan.
Market day dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Februari 2024. Market day berlangsung dengan sangat baik. Setiap kelas menjual makanan dan minuman kreasi yang berbahan dasar umbi- umbian. Makanan dan minuman yang dijual beragam, tidak hanya makanan modern saja, tetapi juga makanan tradisional khas Indonesia. Adapun makanan dan minuman yang ditawarkan diantaranya bola- bola ubi, spageti singkong, Â kentang goreng krispi, candil ubi ungu, puding ubi, tela- tela, dan sebagainya. Setiap kelas saling bergotong royong menghias stand mereka semenarik mungkin. Setiap kelas memiliki temanya masing- masing. Tema yang dipilih disesuaikan dengan makanan atau minuman yang mereka jual.
Setiap kelas juga mempunyai strategi untuk menarik perhatian pembeli, diataranya dengan memberikan nama unik untuk makanan atau minuman yang mereka jual, misalnya ubi pocong, spageti singkong. Semua siswa, guru, dan warga sekolah lainnya, termasuk mahasiswa PPL sangat antusias dalam kegiatan ini. Hanya dengan harga Rp. 2000 hingga Rp. 5.000 semua warga sekolah dapat menikmati makanan dan minuman berbahan dasar umbi- umbian hasil kreasi siswa SMP Negeri 1 Talang.
Selain meningkatkan kemampuan kewirausahaan pada siswa, Market day juga dapat menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila yaitu mandiri, kreatif, bergotong royong, dan bernalar kritis. Mandiri diwujudkan pada saat siswa diberi kebebasan untuk menentukan bahan dasar, makanan, atau minuman yang akan dibuat dan dijual. Kreatif diwujudkan pada saat siswa mengkreasikan makanan atau minuman dari bahan umbi- umbian. Meskipun berbahan dasar sama, tetapi dapat menghasilkan makanan atau minuman yang beragam dan memiliki keunikannya masing- masing. Kreatif juga dapat dilihat pada saat menghias stand sesuai dengan tema yang telah disepakati bersama.
Selain itu, gotong royong juga sangat terlihat mulai dari proses perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan kegiatan Market Day, dimana seluruh siswa saling bekerja sama mempersiapkan makanan dan minuman yang akan dijual, menata stand, hingga melayani pembeli. Sehingga kegiatan Market Day dapat berjalan dengan lancar. Bernalar kritis diwujudkan pada saat menentukan makanan atau minuman yang unik dan dapat menarik pembeli, serta saat menyusun strategi promosi.
Daftar pustaka:
Siwiyanti, Leonita. (2017). Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day Embadding the Enterpreneurship Values Through Market Day Activity. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 83- 89.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H