Dari permasalahan kematian mahasiswi ini, bisa jadi banyak orang yang menyalahkan pacarnya (laki- laki). Tetapi ini bukan berarti kesalahan cuma terdapat pada laki-laki. Ini permasalahan untuk tiap mahasiswa yang memanglah ikut serta aktivitas free sex, dan minimnya pembelajaran seks yang mereka terima. Miris, bukan? Ya, begitulah realitasnya. Balik lagi, seluruhnya terdapat di tangan para cendikiawan kampus, ingin dibawa ke mana langkah mereka.
Menyikapi bermacam potret suram generasi hari ini, muncul persoalan “siapa yang wajib bertanggung jawab?" Pasti ini jadi tugas seluruh pihak utamanya orang tua, guru, warga serta terlebih lagi Negara.
Minimnya tingkat keimanan para anak muda menjadikan faktor utama para anak muda masuk kedalam dunia tersebut. Tidak hanya itu, peran keluarga juga wajib diefektifkan secara optimal. Orang tua wajib bekerja sama membangun rumah tangga yang baik, sehingga anak-anak bisa hidup baik serta maju pola pikirnya. Sehingga tidak terjerumus  hal-hal yang bisa merugikan moral. Sekolah merupakan institusi yang amat sentral guna membangun warga Indonesia yang baik dan mencetak individu yang bermoral. Pemerintah, selaku pemegang kedudukan yang amat berarti guna membawa seluruh bangsa Indonesia jadi manusia yang baik harusnya menyikapi dengan benar kasus ini. Supaya negeri kita kedepannya  maju serta sanggup meningkatkan potensi-potensi yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H