Salah satu tantangan di masa globalisasi ini ialah krisis moral serta hancurnya generasi bangsa akibat free sex atau seks bebas yang heboh berlangsung di dekat kita. Bukan disaat ini banyak anak muda khususnya mahasiswa yang sudah kehabisan cita-cita, visi serta semangat dalam hidupnya karena jadi korban seks bebas yang terus menjadi menjadi-jadi.
Berdiskusi mengenai bangku perkuliahan, kali ini penulis ingin menyampaikan suatu rahasia umum yang tidak butuh  ditutupi eksistensinya. Ya, sisi gelap dari kehidupan mahasiswa yang berorientasi bukan pada pembelajaran, melainkan pada hal-hal yang cenderung disukai nyaris seluruh laki-laki.
Walaupun tidak seluruhnya alami pengalaman ini, tetapi free sex bukan lagi perihal asing untuk sebagian mahasiswa, terlebih di kota-kota besar. Untuk kalian yang kuliahnya ‘cuma seperti’ aja, bisa jadi perihal ini bakal membuat kamu tercengang. Tidak dapat dipungkiri lagi, sebagian mahasiswa ataupun mahasiswi mempunyai kehidupan lain di luar dunia pembelajaran yang cenderung meresahkan. Ialah free sex, sisi lain dari kehidupan mereka yang sesungguhnya telah banyak terekspose tanpa terdapat peringatan apapun. Serta perihal itu dibiarkan seakan jadi kewajaran atas nama mahasiswa.
Sedangkan untuk para orangtua, bisa jadi sangat mengecewakan mendengar anak-anaknya bergelut di dunia kelam semacam ini. Tetapi sayangnya, mereka lebih lihai dalam menyembunyikan Kelaziman mereka. Jadi, jangan heran jika kehidupan free sex bukan lagi perihal asing di mata banyak mahasiswa.
Sebagai fakta derasnya kehidupan mahasiswa dalam‘ budaya’ free sex ini, web kencan online OkCupid mengadakan jejak komentar yang menciptakan kalau Yale University di Connecticut, Amerika jadi kampus paling atas selaku kampus yang mahasiswa serta mahasiswinya melakukan aktivitas ini. Apalagi free sex bukan lagi perihal yang tabu dan sudah biasa terjadi.
Kemudian, bagaimana dengan Indonesia? Bersumber pada informasi yang penulis kumpulkan dari bermacam sumber, melaporkan kalau Kota Pelajar, Yogyakarta menempati posisi awal selaku kota di mana mahasiswinya telah tidak perawan sebesar 97%. Namun juga tidak menutup kemungkinan di kota- kota besar yang lain hendak membongkar rekor seragam. Apalagi mudah kita temui di berbagai media sosial membuat moral generasi bangsa semakin rusak akibat pergaulan serta seks bebas.
Minimnya pembelajaran seks, bisa jadi jadi salah satu alasan mereka melaksanakan ikatan seks yang tidak nyaman. Namun, sampai saat ini belum terdapat riset yang melaporkan alibi utama mengapa mahasiswa suka melaksanakan aktivitas ‘di luar’ kampus ini. Bukan tidak mungkin, mereka memang kekurangan pembelajaran seks yang bermutu semenjak kecil, sehingga pada saat mereka beranjak dewasa, rasa penasaran serta pengetahuan yang sedikit membuatnya terdorong melakukan seks bebas. Terlebih untuk mereka yang jauh dari orang tua. Jika tidak yakin, cobalah tanyakan pada teman- temanmu yang cenderung mempunyai kehidupan lain tidak hanya kuliah serta UKM kampus.
Sebagaimana maknanya, mahasiswa ialah orang yang tengah belajar guna jadi dewasa. Apakah mereka dapat bertanggung jawab menerima konsekuensinya?
Kebanyakan para mahasiswa ini mempunyai kemauan yang kokoh atas dasar suka, bukan karena terpaksa, terlebih permasalahan finansial keluarga-namun tidak menutup kemungkinan juga. Mereka melakukannya karena kesadaran mereka sendiri. Karena, sebagaimana arti dari suatu sebutan mahasiswa, mereka ialah orang yang tengah belajar buat jadi berusia dengan seluruh opsi yang mereka ambil.
Tetapi yang jadi pertanyaannya, telah mampukah mereka menerima konsekuensi atas pilihannya tersebut? Seperti permasalahan terkini ( 2/ 12/ 2021), perkara kematian NWR( 23), mahasiswi Universitas Brawijaya( UB) yang diprediksi bunuh diri dengan metode menenggak cairan beracun di dekat makam ayahnya di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Terungkap, dari hasil penyelidikan, NWR sempat berbadan dua 2 kali buah dari ikatan dengan pacarnya, anggota Polres Pasuruan, Bripda RB. Ini perihal terburuk yang bisa jadi terjalin pada mahasiswi, sedangkan penyakit menjalar seksual dapat melanda tiap mereka yang melaksanakan seks bebas di golongan mahasiswa.