Kembali lagi pada artikel kali ini masih membahas tentang pemahaman diri atau kesadaran diri. Pada akhir-akhir ini tentunya semua siswa maupun mahasiswa dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi, masing-masing diwajibkan untuk belajar dirumah dan guru memantau atau membeberi tugas peserta didik melalui online/daring. Keluh kesah pasti dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat akibat dari adanya penyebaran virus yang mendunia ini.
Para orangtua yang mengeluh untuk mendidik anaknya, setiap hari harus memiliki kesabaran yang amat lebih, karena beliau baliau merasakan betapa sulitnya mengajak anak untuk belajar.Â
Sebaliknya peserta didik yang diberi  tugas oleh guru/dosen merasa keberatan karena keterbatasan untuk diskusi, jaringan intrnet yang kurang baik, maupun pemahaman materi yang kurang. Para pegawai/buruh yang tidak diperbolehkan keluar rumah untuk bekerja merasa bingung untuk mencari penghasilan.
Nah maka dari itu, disini perlunya pemahaman terhadap diri sendiri, dimana kita harus bisa mengontrol diri untuk tetap bisa belajar mengontrol diri, untuk tidak keluar rumah karena kita paham saat ini Indonesia sedang terkena penyebaran virus, maka kita diharapkan diam dirumah untuk pencegahan penularan virus yang semakin parah.Â
Untuk para orangtua di rumah diharakan untuk membimbing anak-anak dalam proses belajar, dan ajarkan anak disiplin, selalu belajar dan mengerjakan tugas meski tidak ada pertemuan dengan guru di sekolah. Kedisiplinan penting diterapkan karena saat dirumah, anak menganggap bahwa libur sekolah hanya untuk bermain.Â
Pengendalian diri ini ditujukan agar anak mampu memahami dirinya atas tugas dan kewajibannya. Dengan kedisiplinan, orang tua secara tidak langsung telah mengajari anak paham akan pemahaman terhadap dirinya, pemahaman tentang kebutuhannya dan sadar bahwa telah memiliki tugas dan kewajiban yang harus diterapkan. Maka perkembangan Social Emotional Learning pada anak akan berkembang.
Karena bukan hanya orang dewasa saja yang harus memahami akan kesadaran diri, tentunya sejak usia dini pun anak-anak sudah harus diajarkan secara sedikit demi sedikit.Â
Usia anak balita sangat pesat untuk menangkap informasi apa yang ia lihat, dengar dan lakukan. Maka jika terlambat untuk mengajarkan dan menerapkan sejak dini, akan sulit membentuk dari awal saat telah beranjak dewasa.
Disini saya ingin berbagi tips agar anak-anak mau belajar. Sedikit cerita selama pembelajaran daring di rumah, beberapa anak dari saudara-saudara saya dititipkan pada saya agar mereka mau belajar. Saya mencari cara bagaimana anak tertarik dengan belajar dan tidak cepat merasa bosan.
Tips mengajak anak untuk belajar seperti di sekolah, yaitu :
1. Lingkungan yang bersih dan nyaman
Lingkungan bersih dan nyaman, pencahayaan yang baik, itu salah satu factor yang mendukung motivasi anak untuk belajar. Disini kesadaran diri anak di terapkan, dimana anak sadar dengan lingkungan bersih, sehingga membuat anak melakukan hal positif contohnya tidak membuang sampah sembarangn untuk menjaga kebersihan.