Mohon tunggu...
Suryo Laksono
Suryo Laksono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelatihan Pewarnaan Batik untuk Kelompok Pembatik Desa Purwosekar Kabupaten Malang

29 Oktober 2018   18:41 Diperbarui: 29 Oktober 2018   19:15 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemateri menjelaskan langkah dan metode pewarnaan batik (dokpri)

Sudah sembilan tahun, tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2009, batik telah dikukuhkan UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Bisa dibilang hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal batik, hanya saja masih banyak diantaranya yang belum mengetahui cara pembuatan batik.

Untuk menambah wawasan masyarakat tentang pembuatan batik, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan pelatihan pewarnaan batik kepada kelompok pembatik di desa Purwosekar, kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, tentang pembuatan batik dengan 2 tahap pewarnaan menggunakan pewarna naphtol.

Pemberi materi adalah saudara Ony Setiawan, beliau merupakan lulusan seni rupa Universitas Negeri Malang yang memang mendalami batik sebagai fokus pendidikannya. Beliau memang sudah kerap memberi pelatihan kepada banyak pembatik, dan beberapa kali memenangi perlombaan desain batik yang pernah diadakan.

Minggu (14/10) tepat pukul 13.00 mahasiswa KKN memulai pelatihan yang bertempat di teras rumah kepala desa. Pelatihan ini diikuti delapan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok pembatik yang bernama Sekar Mayang. 

"Meskipun belum lama berdiri, Sekar Mayang sebenarnya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan batik, tetapi baru kali ini kami mendapat materi dan praktik langsung untuk pewarnaan batik menggunakan naphtol, karena biasanya kami menggunakan pewarna remasol," kata salah satu peserta.

Pelatihan ini diawali dengan penjelasan dari pemateri mengenai pengetahuan dasar pewarnaan batik menggunakan naphtol, kelebihan, dan kekurangan, serta perbedaan penggunaan naphtol dengan pewarna batik lain. Materi dilanjutkan dengan penjelasan mengenai langkah-langkah pewarnaan 2 tahap, selanjutnya kelompok Sekar Mayang melakukan praktik pewarnaan menggunakan kain yang telah disiapkan.

Pemateri menjelaskan langkah dan metode pewarnaan batik (dokpri)
Pemateri menjelaskan langkah dan metode pewarnaan batik (dokpri)
Proses Pewarnaan Kain (dokpri)
Proses Pewarnaan Kain (dokpri)
Pelatihan diakhiri dengan sharing dengan pemateri mengenai hal yang belum dipahami dan kesulitan yang dialami ketika melakukan pewarnaan. Pemateri juga memberikan beberapa saran mengenai motif khas yang akan dipakai untuk menentukan ciri batik dari desa Purwosekar yang memang belum ada. "Pelatihan ini berguna bagi Sekar Mayang, karena memang sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan pelatihan pewarnaan 2 tahap menggunakan naphtol," ujar Bu Linda, Kepala Desa Purwosekar.

Hasil Pewarnaan Batik Menggunakan Naphtol (dokpri)
Hasil Pewarnaan Batik Menggunakan Naphtol (dokpri)
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan kelompok pembatik desa Purwosekar dapat menambah pengetahuan, keterampilan, serta semangat untuk terus berkarya dan turut melestarikan batik di daerah desa Purwosekar, sehingga dapat juga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kondisi perekonomian dengan memproduksi berbagai macam olahan batik khas desa Purwosekar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun