Mohon tunggu...
Esa Miftahul Izar
Esa Miftahul Izar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Kimia Murni UIN Walisongo 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hijau Kampusku Lestari Alamku

11 November 2021   06:51 Diperbarui: 11 November 2021   06:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Permasalahan lingkungan menjadi salah satu hal yang paling utama dan paling diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Permasalahan lingkungan yang sering kita dengar yaitu permasalahan globalisasi. 

Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan globalisasi menimbulkan banyak inovasi dikalangan masyarakat, khususnya di perguruan tinggi. Inovasi yang tercetus oleh perguruan tinggi akibat permasalahan globalisasi yaitu status "Green Campus". Green Campus adalah sistem pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan lokasi yang ramah lingkungan serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. Di dalam Green Campus terdapat 7 indikator, antara lain efisiensi penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran, efisisensi pengolahan sampah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, efisiensi penggunaan lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan estetika, efisiensi penggunaan listrik, efisiensi penggunaan air, efisisensi penggunaan sumber daya alam, dan upaya konstribusi pengurangan pemanasan global.

UIN Walisongo Semarang adalah salah satu universitas yang mengembangkan inovasi Green Campus dengan konsep Walisongo Eco-Green Campus. Gagasan untuk mewujudkan Walisongo Eco-Green Campus terus dilakukan, diantaranya melakukan kolaborasi antara UIN Walisongo dengan Mountarash terkait dengan pengelolaan sampah menggunakan aplikasi android, mengoptimalkan penghijauan di lingkungan kampus dan sepanjang Jalan Prof. Hamka yang bekerjasama dengan DLH Kota Semarang, penyusunan program Smart and Green Campus tahun 2022, dan diadakannya acara WeGreen Faculty Award 2021.

Kolaborasi antara UIN Walisongo dengan Mountarash terkait dengan pengelolaan sampah menggunakan aplikasi android menjadikan peningkatan kualitas lingkungan UIN Walisongo baik di dalam, maupun di lingkungan sekitar kampus. Hasil kolaborasi antara UIN Walisongo dengan Mountarash yaitu akan mulai diterapkannya identifikasi dan kodifikasi sampah lewat sistem barcode. Selain itu, tidak hanya pada pengelolaan sampah anorganik, Montrash juga akan bekerjasama dengan UIN Walisongo dalam mengelola sampah organik menjadi kompos, eco-enzym dan pengembangan daur ulang sampah lainnya.

Selanjutnya, untuk menunjang kegiatan Green Campus UIN Walisongo juga mengoptimalkan penghijauan di lingkungan kampus dan sepanjang Jalan Prof. Hamka dengan digandeng oleh DLH Kota Semarang. Kerjasama UIN Walisongo dan Dinas Lingkungan Hidup ini merupakan bagian dari program kerja Tim Walisongo Eco-Green Campus (WeGreen) dalam pengembangan pengabdian kepada masyararakat. Selain pengoptimalan penghijauan di lingkungan kampus dan sepanjang Jalan Prof. Hamka, untuk menunjang kegiatan Green Campus UIN Walisongo juga menyusun program Smart and Green Campus tahun 2022. 

Kemudian terdapat kegiatan lain yang dapat menunjang kegiatan Green Campus yaitu diadakannya acara WeGreen Faculty Award 2021. Prof. Imam Taufiq selaku rektor UIN Walisongo menyampaikan bahwa program ini merupakan komitmen UIN Walisongo, untuk aktif terlibat dalam pembangunan berkelanjutan melalui implementasi indikator-indikator Green Campus di setiap fakultas. 

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengembangkan dan meningkatkan fasilitas yang menunjang Green Campus yaitu dengan mengelola Hutan Jati. Hutan Jati yang dulu difungsikan sebagai pembuangan sampah organik kini diubah menjadi menjadi Student Forest Garden. Didalamnya disediakan stage dan gazebo yang dapat digunakan untuk mengerjakan tugas dan diskusi bagi mahasiswa. Selain Student Forest Garden, FISIP juga mendirikan composting house untuk mengelola sampah daun, sisa makanan, dan limbah cair.

Kemudian pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menunjukkan peningkatan fasilitas, diantaranya pengadaan ruang laktasi serta upaya fakultas untuk mendorong dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa untuk meminimalkan penggunaan kendaraan bermotor. Sedangkan pada Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dilakukan upaya penghijauan, tidak hanya sisi eksterior tetapi juga memaksimalkan penghijauan di bagian dalam gedung perkuliahan (interior). FST juga menambahkan sejumlah alat-alat automatisasi untuk penghematan energi. Lalu pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), dalam upaya untuk menunjang kegiatan Green Campus terutama di bidang pendidikan seperti peningkatan anggaran untuk penelitian berkelanjutan, peningkatan publikasi ilmiah dan peningkatan sejumlah kegiatan kebudayaan yang terkait dengan dakwah untuk melestarikan lingkungan.

Selanjutnya Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) melakukan fokus pengembangan pada perbaikan dan peningkatan fasilitas dan alat hemat energi seperti pemasangan panel surya, penggunaan lampu LED, dan pembuatan jendela pada ruangan yang minim cahaya matahari. FSH juga melakukan rekrutmen duta lingkungan dari mahasiswa sebagai upaya untuk mengkampanyekan gerakan Green Campus dan Green Live kepada mahasiswa. 

Kemudian pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dilaporkan bahwa pengadaan panel surya untuk penggunaan listrik siang hari dapat menghemat daya listrik hingga 2000 watt. Pengadaan panel surya ini secara bertahap akan dilakukan penambahan dari tahun ke tahun mengingat penghematan listrik menjadi sangat signifikan. Selain itu, FITK juga melakukan pengadaan alat pengolah sampah plastik menjadi bensin, solar, dan minyak tanah. 

Fakultas Usuludin dan Humaniora (FUHUM) dalam menunjang kegiatan Green Campus yaitu dengan mengembangkan fasilitas pengelolaan air limbah dari kamar mandi menjadi air yang dapat digunakan kembali untuk menyiram vegetasi di sekitar fakultas. FUHUM juga berhasil melakukan upaya pengurangan pengguna kendaraan bermotor sehingga dapat dilakukan pengurangan lahan parkir di gedung O. Tidak kalah menarik, inovasi juga datang dari pascasarjana yang melakukan rekayasa teknis penyiraman taman secara otomatis, fasilitas penerangan di pascasarjana juga telah menggunakan lampu hemat energi sebagai upaya efisiensi penggunaan energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun