Mohon tunggu...
ESA SUKMAJATI
ESA SUKMAJATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca membaca membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aksi Mahasiswa KKN BBK2 Unair Membangun Kesadaran Lingkungan Desa Ngino Lewat Ecobricks

31 Juli 2023   21:35 Diperbarui: 31 Juli 2023   21:37 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Hasil Kerajinan dari ecobricks yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN BBK2 Unair dan Masyarakat Desa Ngino/Dok Pribadi

Masalah lingkungan menjadi salah satu isu global yang mendesak untuk diselesaikan. Sampah plastik adalah salah satu permasalahan serius yang mengancam ekosistem dan kualitas kehidupan manusia. 

Di Indonesia, masalah sampah plastik menjadi semakin kompleks karena tingginya tingkat konsumsi plastik dan minimnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Universitas Airlangga (Unair) sebagai salah satu perguruan tinggi yang peduli terhadap isu lingkungan turut berperan dalam menyikapi permasalahan tersebut. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK2 (Belajar Bersama Komunitas) Universitas Airlangga, Mahasiswa bergerak aktif dalam mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi masalah lingkungan, salah satunya melalui penggunaan Ecobricks.

Permasalahan Sampah Plastik Masih Menjadi Masalah yang Serius di Desa Ngino

Desa Ngino, sebuah desa kecil di daerah yang mayoritas dikelilingi persawahan, merupakan salah satu wilayah yang dijadikan KKN BBK2 Unair. Desa ini memiliki potensi alam, namun permasalahan sampah plastik menjadi tantangan serius yang harus dihadapi. Keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat desa ini.

Ecobricks adalah solusi kreatif dan ramah lingkungan untuk mengelola sampah plastik. Ecobricks adalah botol plastik yang diisi dengan sampah plastik padat hingga padat benar-benar terjepit dan beratnya mencapai standar tertentu. Inovasi membuat Ecobricks, sampah plastik dapat dijadikan bahan bangunan alternatif untuk berbagai konstruksi, seperti pembuatan kursi, meja, pagar, dan bahkan rumah.

Banyaknya masalah sampah plastik yang terus meningkat, mahasiswa KKN BBK2 Unair berinisiatif untuk mengenalkan Ecobricks kepada masyarakat Desa Ngino sebagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, penggunaan Ecobricks juga dapat menjadi sarana edukasi dan membangun kesadaran lingkungan di masyarakat.

Pembekalan Ecobricks Oleh Mahasiswa KKN BBK2 Unair Kepada Masyarakat Desa Ngino

Pembekalan dan praktik langsung inovasi ecobricks kepada Masyarakat Desa Ngino/Dok Pribadi
Pembekalan dan praktik langsung inovasi ecobricks kepada Masyarakat Desa Ngino/Dok Pribadi

Program KKN BBK2 Unair di Desa Ngino berlangsung selama 1 bulan dan melibatkan 10 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Tim mahasiswa terdiri berbagai jenis latar belakang pendidikan yang berbeda Fakultas. Keragaman disiplin ilmu ini memberikan keuntungan dalam melaksanakan program KKN yang komprehensif dan berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa metode pelaksanaan KKN dalam membangun kesadaran lingkungan di Desa Ngino lewat Ecobricks:

  • Edukasi dan Sosialisasi

Langkah pertama dalam aksi mahasiswa adalah memberikan edukasi dan sosialisasi tentang Ecobricks kepada masyarakat desa. Melalui ceramah, diskusi, dan materi pendidikan, mahasiswa memberikan informasi tentang cara membuat Ecobricks, manfaatnya bagi lingkungan, dan potensi penggunaannya dalam pembangunan lokal.

  • Workshop Ecobricks

Selanjutnya, mahasiswa melaksanakan workshop praktis dalam membuat Ecobricks bersama masyarakat. Masyarakat diajak berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan Ecobricks dari pemilihan sampah plastik hingga pengepakan yang benar.

  • Kolaborasi dengan Pemerintah Desa dan Komunitas Lokal

Mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah desa dan komunitas lokal untuk membangun kesadaran lingkungan secara lebih luas. Kolaborasi ini meliputi upaya penyediaan tempat pengumpulan Ecobricks, mendukung program pengelolaan sampah desa, dan melibatkan warga dalam aksi lingkungan lainnya.

  • Pembangunan Infrastruktur Ramah Lingkungan

Penggunaan Ecobricks tidak hanya berdampak pada pengurangan sampah plastik, tetapi juga berpotensi menjadi bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Mahasiswa turut memfasilitasi pembangunan berbagai infrastruktur ramah lingkungan, seperti kursi taman, pagar sekolah, dan tempat pembuangan sampah dari Ecobricks yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dampak dan Hasil Positif Yang Diberikan Mahasiswa KKN BBK2 Unair Terhadap Permasalahan Sampah Plastik

Contoh Hasil Kerajinan dari ecobricks yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN BBK2 Unair dan Masyarakat Desa Ngino/Dok Pribadi
Contoh Hasil Kerajinan dari ecobricks yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN BBK2 Unair dan Masyarakat Desa Ngino/Dok Pribadi

Aksi Mahasiswa KKN BBK2 Unair dalam membangun kesadaran lingkungan di Desa Ngino lewat Ecobricks telah memberikan dampak positif yang signifikan. Berikut adalah beberapa hasil yang dicapai:

  • Peningkatan Kesadaran Lingkungan Masyarakat

Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat Desa Ngino semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan upaya perlindungan lingkungan. Masyarakat menjadi lebih peka terhadap dampak negatif sampah plastik dan semakin tergerak untuk berperan aktif dalam aksi lingkungan.

  • Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah meningkat secara signifikan. Proses pengumpulan Ecobricks dan pengelolaan sampah menjadi lebih terorganisir dan melibatkan lebih banyak warga desa.

  • Reduksi Sampah Plastik

Penggunaan Ecobricks secara efektif membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Sampah plastik yang sebelumnya menjadi beban lingkungan, kini menjadi bahan bangunan alternatif yang bermanfaat.

  • Pembangunan Infrastruktur Ramah Lingkungan

Hasil dari Ecobricks yang dibuat oleh masyarakat dimanfaatkan untuk membangun berbagai infrastruktur ramah lingkungan. Kursi taman dan pagar sekolah menjadi bukti konkret dari aksi berkelanjutan dalam upaya menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan.

Aksi Mahasiswa KKN BBK2 Unair dalam membangun kesadaran lingkungan di Desa Ngino lewat Ecobricks telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui edukasi, kolaborasi, dan upaya nyata dalam pengelolaan sampah, mahasiswa berhasil membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Penggunaan Ecobricks bukan hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan dan membentuk masyarakat yang peduli dengan lingkungan di Desa Ngino. Melalui aksi ini, mahasiswa KKN BBK2 Unair telah membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup manusia. 

Semoga aksi ini menjadi contoh inspiratif bagi program KKN lainnya dan memberikan dorongan untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun