Masalah lingkungan menjadi salah satu isu global yang mendesak untuk diselesaikan. Sampah plastik adalah salah satu permasalahan serius yang mengancam ekosistem dan kualitas kehidupan manusia.Â
Di Indonesia, masalah sampah plastik menjadi semakin kompleks karena tingginya tingkat konsumsi plastik dan minimnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Universitas Airlangga (Unair) sebagai salah satu perguruan tinggi yang peduli terhadap isu lingkungan turut berperan dalam menyikapi permasalahan tersebut. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK2 (Belajar Bersama Komunitas) Universitas Airlangga, Mahasiswa bergerak aktif dalam mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi masalah lingkungan, salah satunya melalui penggunaan Ecobricks.
Permasalahan Sampah Plastik Masih Menjadi Masalah yang Serius di Desa Ngino
Desa Ngino, sebuah desa kecil di daerah yang mayoritas dikelilingi persawahan, merupakan salah satu wilayah yang dijadikan KKN BBK2 Unair. Desa ini memiliki potensi alam, namun permasalahan sampah plastik menjadi tantangan serius yang harus dihadapi. Keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat desa ini.
Ecobricks adalah solusi kreatif dan ramah lingkungan untuk mengelola sampah plastik. Ecobricks adalah botol plastik yang diisi dengan sampah plastik padat hingga padat benar-benar terjepit dan beratnya mencapai standar tertentu. Inovasi membuat Ecobricks, sampah plastik dapat dijadikan bahan bangunan alternatif untuk berbagai konstruksi, seperti pembuatan kursi, meja, pagar, dan bahkan rumah.
Banyaknya masalah sampah plastik yang terus meningkat, mahasiswa KKN BBK2 Unair berinisiatif untuk mengenalkan Ecobricks kepada masyarakat Desa Ngino sebagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, penggunaan Ecobricks juga dapat menjadi sarana edukasi dan membangun kesadaran lingkungan di masyarakat.
Pembekalan Ecobricks Oleh Mahasiswa KKN BBK2 Unair Kepada Masyarakat Desa Ngino
Program KKN BBK2 Unair di Desa Ngino berlangsung selama 1 bulan dan melibatkan 10 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Tim mahasiswa terdiri berbagai jenis latar belakang pendidikan yang berbeda Fakultas. Keragaman disiplin ilmu ini memberikan keuntungan dalam melaksanakan program KKN yang komprehensif dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa metode pelaksanaan KKN dalam membangun kesadaran lingkungan di Desa Ngino lewat Ecobricks:
- Edukasi dan Sosialisasi
Langkah pertama dalam aksi mahasiswa adalah memberikan edukasi dan sosialisasi tentang Ecobricks kepada masyarakat desa. Melalui ceramah, diskusi, dan materi pendidikan, mahasiswa memberikan informasi tentang cara membuat Ecobricks, manfaatnya bagi lingkungan, dan potensi penggunaannya dalam pembangunan lokal.
- Workshop Ecobricks
Selanjutnya, mahasiswa melaksanakan workshop praktis dalam membuat Ecobricks bersama masyarakat. Masyarakat diajak berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan Ecobricks dari pemilihan sampah plastik hingga pengepakan yang benar.
- Kolaborasi dengan Pemerintah Desa dan Komunitas Lokal
Mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah desa dan komunitas lokal untuk membangun kesadaran lingkungan secara lebih luas. Kolaborasi ini meliputi upaya penyediaan tempat pengumpulan Ecobricks, mendukung program pengelolaan sampah desa, dan melibatkan warga dalam aksi lingkungan lainnya.
- Pembangunan Infrastruktur Ramah Lingkungan
Penggunaan Ecobricks tidak hanya berdampak pada pengurangan sampah plastik, tetapi juga berpotensi menjadi bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Mahasiswa turut memfasilitasi pembangunan berbagai infrastruktur ramah lingkungan, seperti kursi taman, pagar sekolah, dan tempat pembuangan sampah dari Ecobricks yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dampak dan Hasil Positif Yang Diberikan Mahasiswa KKN BBK2 Unair Terhadap Permasalahan Sampah Plastik
Aksi Mahasiswa KKN BBK2 Unair dalam membangun kesadaran lingkungan di Desa Ngino lewat Ecobricks telah memberikan dampak positif yang signifikan. Berikut adalah beberapa hasil yang dicapai:
- Peningkatan Kesadaran Lingkungan Masyarakat
Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat Desa Ngino semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan upaya perlindungan lingkungan. Masyarakat menjadi lebih peka terhadap dampak negatif sampah plastik dan semakin tergerak untuk berperan aktif dalam aksi lingkungan.
- Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah meningkat secara signifikan. Proses pengumpulan Ecobricks dan pengelolaan sampah menjadi lebih terorganisir dan melibatkan lebih banyak warga desa.
- Reduksi Sampah Plastik
Penggunaan Ecobricks secara efektif membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Sampah plastik yang sebelumnya menjadi beban lingkungan, kini menjadi bahan bangunan alternatif yang bermanfaat.
- Pembangunan Infrastruktur Ramah Lingkungan
Hasil dari Ecobricks yang dibuat oleh masyarakat dimanfaatkan untuk membangun berbagai infrastruktur ramah lingkungan. Kursi taman dan pagar sekolah menjadi bukti konkret dari aksi berkelanjutan dalam upaya menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan.
Aksi Mahasiswa KKN BBK2 Unair dalam membangun kesadaran lingkungan di Desa Ngino lewat Ecobricks telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui edukasi, kolaborasi, dan upaya nyata dalam pengelolaan sampah, mahasiswa berhasil membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Penggunaan Ecobricks bukan hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan dan membentuk masyarakat yang peduli dengan lingkungan di Desa Ngino. Melalui aksi ini, mahasiswa KKN BBK2 Unair telah membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup manusia.Â
Semoga aksi ini menjadi contoh inspiratif bagi program KKN lainnya dan memberikan dorongan untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H