Untuk itu mari kita gerakkan gerakan literasi visual yang memuliakan. Mari kita posting foto dan video yang memuliakan. Pendekatan holistik yang arif dan memanusiakan harus menjadi panglima dalam membangun sejarah politik visual negeri ini. Mungkin dengan melalui kurikulum pendidikan, melalui pelatihan, dan melalui kegiatan-kegiatan bakti sosial, kita sisipi materi literasi visual yang mencerahkan. Materi litersi visual itu semua harus tertuju pada membangun daya kritis yang menghormati dan merayakan kebhinnekaan, bukan menyudutkan ini dan itu yang kemudian malah menjadi sejarah politik visual negeri ini yang buram.
Tentu, masih banyak jalan yang manis untuk melakukan gerakan literasi visual. Film G30s harus dipandang dalam perspektif literasi visual, bukan kemudian ditarik-tarik dalam ranah politik dan militer. Apalagi dilempar bebas ke ruang-ruang publik yang nyaris belum pernah tercerahkan akan gerakan literasi visual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H