Bertahun-tahun Coretan hati itu tertata rapih di lantai bilik rumahnya yang baru namun menukik tajam
Jalannya mulai gontai seperti bukan mulai membujang
Nafasnya lelah tak bersemangat, harusnya kamu kuat!
Kamu mengapa?
Sepertinya kamu lama bertahan dari cercaan nafas yang selalu panas meradang
Kamu nampak sabar dari hujatan  alam sekitar.
Pergi..lari..pergi..
Alammu bukan di situ nak,
tempat itu terlalu banyak memuja pada kemunafikan dan kebohongan
Coba kamu pergi dan menghindar dari keramaian itu.
Angin itu berbisik..
Sini..Berlarilah dan kembali  ke rumah  pantai yang dulu kamu rindukan
Tertawa lah duduk bersama si kakek yang kini mulai  menua.
Ingat masa kecil dulu bermain ombak, menunggu senja yang datang perlahan dan tenggelam sampai kamu dewasa.
Kini kamu mulai ceria nak, tempatmu di sini.
Kamu memang terlahir sebagai Anak senja yang tak bisa pindah ke kota tua yang penuh dengan roda  kemunafikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H