Mohon tunggu...
Erza A Abhinaya
Erza A Abhinaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

a human being

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Anorganik dalam Meningkatkan Kreativitas dan Peduli Lingkungan di SD Tunggulwulun

18 Agustus 2023   09:36 Diperbarui: 12 September 2023   10:16 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dokumentasi pribadi)

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. 

Pada hari Senin s/d Rabu, 14-16 Agustus 2023 Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 201 Gelombang 7 yang dimana beranggotakan 5 mahasiswa dari jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang yaitu Erza Aristawidya Abhinaya, Wahyu Ningseh Ana Sofia, Idh-har Alfin Rizqi, Kresna Wahyu Aprillianto, dan Prisiska Dea Puspita dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, yakni Ibu Nur Hayatin, S. ST., M.Kom baru saja melakukan kegiatan menanam tanaman bersama dengan siswa siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN Tunggulwulung 3, Jl. Arumba No. 2, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Kegiatan menanam ini dilakukan dengan menggunakan pot yang sebelumnya telah dilukis oleh siswa siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN Tunggulwulung 3 dan didampingi juga bersama dengan mahasiswa kelompok 201 PMM. Pot tanaman yang digunakan oleh siswa siswi adalah pot yang berasal dari limbah anorganik berupa botol plastik yang berukuran 1,5 liter, yang kemudian diubah menjadi pot tanaman yang kemudian pot yang sudah dilukis ini digunakan sebagai pot yang digunakan untuk menanam tanaman berupa strawberry, mint, dan jenis tanaman hias lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa siswi terkait pentingnya dalam menjaga lingkungan sekitar, terutama terkait pencemaran akibat limbah anorganik. Maka, dengan mengajarkan siswa siswi terkait limbah anorganik maka turut serta mengajarkan terkait betapa pentingya untuk menjaga lingkungan sekitar, dengan mengubah limbah anorganik menjadi suatu yang bermanfaat, maka siswa dan siswi SDN Tunggulwulung 3 sudah ikut dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan dilakukan pemanfaatan limbah anorganik seperti botol plastik ini dapat memberikan pengetahuan kepada siswa siswi untuk dapat mengubah sampah botol plastik menjadi barang yang lebih bermanfaat, seperti pot tanaman. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kreativitas siswa siswi dalam berkreasi dengan memberikan kesempatan bagi siswa siswi untuk melukis pot tanaman sesuai dengan keinginannya masing-masing, maka akan membantu untuk meningkatkan kreativitas siswa siswi dalam pemanfaatan limbah anorganik.

1000074635-64ded80d18333e78a135b155.jpg
1000074635-64ded80d18333e78a135b155.jpg

(dokumentasi pribadi)

Selain membuat pot tanaman dari limbah anorganik, mahasiswa PMM kelompok 201 gelombang 7 dengan siswa siswi juga membuat ecobrick yang juga dibuat dari limbah anorganik berupa botol plastik dengan ukuran 1,5 liter dan diisikan dengan beragam jenis sampah berbahan dasar plastik sampai berubah menjadi botol yang padat. Untuk praktik pembuatan ecobrick sendiri dilakukan dengan siswa kelas 4 dan kelas 6 SDN Tunggulwulung 3 bersama mahasiswa PMM kelompok 201. Kegiatan praktik ini dilakukan selama 2 hari yaitu pada tanggal 29 Juli 2023 dan 3 Agustus 2023. Pembuatan ecobrick ini dilakukan juga untuk dapat meningkatkan kepedulian siswa siswi terhadap lingkungan sekitarnya. Setelah ecobrick nya padat, maka dilakukan juga pengecatan pada keseluruhan ecobrick bersama siswa siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN Tunggulwulung 3, Jl. Arumba No. 2, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan kepedulian siswa siswi terhadap lingkungan sekitar dan juga dapat meningkatkan kreativitas anak dalam mengolah limbah anorganik menjadi barang yang lebih bermanfaat.

Untuk ecobrick yang telah jadi, oleh mahasiswa PMM kelompok 201 gelombang 7, diubah menjadi kursi dengan masing-masing kursi terdapat 12 buah botol. Kemudian botol-botol tersebut disatukan dan diberikan alas pada bagian atasnya dengan bentuk lingkaran. Maka dihasilkan 2 buah kursi ecobrick yang dapat digunakan oleh siswa siswi untuk berisitirahat dan modelnya yang mudah untuk dipindah-pindah.

Untuk penyampaian materi atau edukasi dan praktik dilakukan secara terpisah, dimana pemberian edukasi terkait limbah anorganik dan pemanfaatannya dilakukan selama satu hari untuk tiap-tiap kelas, hal ini bertujuan agar siswa mengetahui teknik-teknik dasar dari pembuatan limbah anorganik menjadi pot dan juga ecobrick. Setelah pemberian materi selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik yanng dimulai pada tanggal 29 Juli untuk pembuatan ecobrick bersama kelas 4, 2 Agustus melukis ecobrick bersama kelas 4, 3 Agustus meluis ecobrick bersama kelas 6 dan melukis pot bersama kelas 5, 7 Agustus melukis pot bersama kelas 6, 8 Agustus melukis pot bersama kelas 4, 14 Agustus menanam dengan kelas 4, 15 Agustus menanam dengan kelas 6, dan 16 Agustus menanam dengan kelas 5. Hal ini dilakukan secara terpisah karena dalam proses praktik memerlukan waktu yang cukup lama.

1000075302-64ded89a08a8b57304368ae5.jpg
1000075302-64ded89a08a8b57304368ae5.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun