Jika sistem telah berjalan dengan baik dan instansi siap, proses sertifikasi dapat dimulai. Langkah-langkahnya meliputi:
- Memilih badan sertifikasi yang diakui secara nasional atau internasional.
- Melakukan audit sertifikasi tahap 1 (pre-audit) untuk menilai kesiapan sistem.
- Melakukan audit sertifikasi tahap 2 (audit utama), di mana badan sertifikasi menilai kesesuaian sistem dengan persyaratan ISO 9001:2015.
Jika sistem dinyatakan memenuhi standar, instansi akan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015.
12. Peningkatan Berkelanjutan
Penerapan ISO 9001:2015 tidak berhenti setelah sertifikasi. Instansi pemerintah harus terus melakukan:
- Audit internal secara rutin.
- Tinjauan manajemen berkala.
- Perbaikan sistem berdasarkan hasil evaluasi dan perubahan kebutuhan.
Prinsip perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) menjadi inti dari keberlanjutan sistem manajemen mutu yang diterapkan.
Kesimpulan
Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 di instansi pemerintah membawa banyak manfaat yang signifikan, mulai dari peningkatan kualitas layanan publik, efisiensi proses, transparansi, hingga peningkatan akuntabilitas dan reputasi instansi pemerintah itu sendiri. Dengan menerapkan standar ini, instansi pemerintah tidak hanya mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga dapat mengelola sumber daya dengan lebih efisien, memperbaiki proses internal, dan mengelola risiko dengan lebih baik.Â
Pada akhirnya, penerapan ISO 9001:2015 akan menciptakan pemerintahan yang lebih profesional, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H