Mohon tunggu...
Humaniora

Katanya Sih Bias Gender

3 Januari 2017   16:28 Diperbarui: 3 Januari 2017   18:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kacamata mediapun, bisa kita lihat ketika ada perempuan yang melakukan korupsi akan menjadi terlihat lebih menarik karna fenomena itu sangat jarang. Ketika tokoh perilaku korupsi itu seorang laki-laki, maka berita yang disampaikan oleh media biasanya lengkap berisi 5W + 1H. sedangkan apabila pelakunya adalah seorang perempuan biasanya identitas politik akan tersamarkan dan akan dikaitkan dengan gaya hidup, fashion, tubuh dan lain sebagainya. Jika kita cermati, dalam berita media kasus korupsi yang dilakukan oleh wanita tidak terdapat unsur why & how. 

Namun berkaitan dengan parade korupsi yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat membuat bingkai maskulin yang digunakan oleh media, kontradiktif dengan semangat pemberantasan korupsi. Sebab ketika koruptor berjenis kelamin perempuan, media kemudian tidak lagi membahas substansi masalah tetapi berfokus pada sosok keperempuanannya saja. Yang dilupakan media bahwa korupsi adalah tindakan sistematis yang lebih kompleks daripada sekedar persoalan gaya hidup perempuan koruptor belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun