Mohon tunggu...
Erysa Marwa
Erysa Marwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi Administrasi Rumah Sakit, Universitas Singaperbangsa Karawang

Mahasiswi yang gemar membaca novel & menonton drama, fasih beberapa bahasa asing, dan bercita-cita membawa manfaat untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Nilai - Nilai Pandawara untuk Menciptakan Budaya Organisasi yang Berkelanjutan

27 November 2024   23:00 Diperbarui: 27 November 2024   23:11 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sebuah organisasi berusaha untuk memperkenalkan prinsip-prinsip baru atau menekankan pentingnya keberlanjutan, sering kali akan ada penolakan dari anggota yang sudah terbiasa dengan metode kerja lama. Situasi ini dapat menghalangi upaya perubahan budaya yang diharapkan.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip Pandawara dalam menciptakan budaya berkelanjutan, sebuah organisasi harus memusatkan perhatian pada sejumlah strategi utama. Pertama-tama, pelatihan dan pendidikan bagi karyawan sangat krusial untuk menumbuhkan pemahaman mengenai keberlanjutan. Seorang pemimpin perlu menjadi contoh dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ini, sehingga dapat menginspirasi karyawan untuk mengikuti langkah-langkah mereka. 

Penggabungan nilai-nilai dalam kebijakan organisasi akan memperkuat dedikasi terhadap keberlanjutan. Akhirnya, penilaian secara rutin diperlukan untuk menjamin bahwa penerapan prinsip-prinsip tetap berjalan dengan baik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, suatu organisasi dapat membangun budaya yang mendukung keberlangsungan.

Penerapan nilai-nilai pandawara dalam sebuah organisasi memiliki peranan yang penting untuk menciptakan budaya yang berkelanjutan. Dengan penekanan pada kepedulian terhadap alam, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial, suatu organisasi tidak hanya mampu meningkatkan efektivitas operasional, tetapi juga menjalin hubungan yang kokoh dengan para pemangku kepentingan. Walaupun terdapat tantangan seperti perbedaan nilai dan resistensi terhadap perubahan, pendekatan seperti pelatihan untuk karyawan dan kepemimpinan yang efektif dapat mendukung untuk mengatasi rintangan ini. Melalui langkah-langkah ini, sebuah organisasi dapat menghasilkan efek positif yang berkelanjutan untuk lingkungan dan komunitas, sekaligus meningkatkan citranya sebagai pelopor dalam tanggung jawab sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun