Diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang dilaksanakan oleh PPG dalam Jabatan Tahun 2023, memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap pendidik dan peserta didik.
Pemahaman wawasan kebhinekaan global mencakup aspek-aspek berikut:Penghargaan terhadap Perbedaan: Meliputi penghormatan terhadap perbedaan budaya dan etnis serta menghindari sikap atau perilaku diskriminatif. Ini juga mencakup pengakuan terhadap keunikan dan ciri khas setiap budaya. fakta asal usul setiap manusia di dunia ini beragam, bahkan melalui tes DNA kita ditunjukkan bahwa asal usul nenek moyang) setiap orang tidaklah tunggal. Kita juga belajar bahwa semakin kita beragam maka semakin membuat kita jauh lebih cerdas.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas terbesar di dunia. Dari pulau-pulau di Indonesia ini 5 pulau terbesar adalah pulau Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Jawa. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Untuk itu kita semua harus terus menjaga keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik. Desekolah kami SMK Plus ALMUJAHIDIpeserta didiknya  terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Mulai dari jawa,batak,bali dan madura. Peserta didik saling menghargai dan tidak pernah membedakan perbedaan tersebut meskipun untuk muatan local di sekolah kami menggunakan Bahasa daerah jawa. Tetapi kami para pendidik dan peserta didik saling memahami hal tersebut.
Keragaman pribadi dari masing-masing peserta didik di SMK Plus Almujahidi tentunya juga sangat beragam ada peserta didik yang secara fisik sempurna, peserta didik yang secara intelektual tinggi, ada yang secara mental mengalami kebutuhan khusus, dan lain sebagainya. Tetapi dengan adanya keragaman tersebut tidak menjadi hal yang harus di tertawakan dan direndahkan. Mereka saling mendukung,saling menghormati dan saling membantu misalnya dalam pengerjaan tugas yang diberikan Guru. Sebab kami selalu menanamkan bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna semua mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Kebhinekaan dalam skala sekolah mengacu pada upaya dan praktik yang mendukung penghargaan, inklusivitas, dan penghormatan terhadap beragam latar belakang, budaya, identitas, dan kepercayaan dalam lingkungan pendidikan. Hal ini mencakup kesadaran akan keberagaman siswa dan staf sekolah serta tindakan konkrit untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah terhadap perbedaan. Â Di Lembaga kami mempunyai keberagaman baik dari peserta didik maupun dari para staf dan tenaga pendidik. Kami berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dari suku dan mempunyai kebiasaan yang berbeda. Tapi kami memandang perbedaan tersebut adalah sebuah keberagaman yang menambah wawasan dan pengalaman kami.
Pada beberapa tahun lalu ada peserta didik di sekolah kami ada 3 orang peserta didik yang mempunyai keyakinan agama yang berbeda dengan latar belakang sekolah kami adalah Yayasan Pendidikan islam. Di sekolah kami sragam untuk siswa perempuan adalah memakai hijab, disini kami memberi kebebasan untuk tidak memakai hijab bagi peserta didik yang berbeda keyakina tersebut, tetapi ditahun kedua mereka bersekolah,mereka mulai menggunakan hijab dengan keyakinan mereka yang masih tetap. Pihak sekolah sebenarnya tidak pernah memaksakan sebab kami tahu peserta didik tersebut mempunyai agama dan keyakinan yang berbeda dengan mayoritas peserta didik yang lain hal tersebut sudah dikonfirmasi langsung ke peserta didik tersebut dan ternyata keinginan tersebut memang berasal dari diri pribadi mereka. Ada lagi peserta didik yang mempunyai perbedaan agama dan keyakinan di sekolah kami mempunyai bakat menulis kaligrafi islami. Mengetahui bakat peserta didik tersebut pihak sekolah menyediakan wadah untuk mengembangkan bakatnya dengan diikutkan perlombaan perlombaan baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Manfaat dari wawasan kebhinekaan global ini Dapat memperkuat pemahaman guru baik secara konseptual maupun praktis akan terciptanya budaya toleransi yang didasarkan atas penghargaan akan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai ajaran agama, nilai-nilai budaya atau local wisdom, dan praktik baik yang sudah dilakukan oleh penggerak pendidikan di Indonesia;
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H