Beberapahari yang lalu saya mengikutiujian masuk perguruan tinggi. Ada dua ujian yang harus saya ikuti, ujianPotensi Akademik danBahasa Inggris. Masing-maing diawasi oleh panitia yang berbeda. Yang menarik adalah pada saat- saat terakhir waktu ujian. Pada sesi tes potensi akademik, Bapak yang pembawaannya tenangdi depan podium itu mengatakan”Tolong diperhatikan Bapak/Ibu sekalian, waktu MASIH ada sepuluh menit lagi, silahkan periksa kembali jawaban anda.”ujarnya. Sedangkan di sesi selanjutnya tes kemampuan Bahasa Inggris, panitia berkata seperti ini “ Perhatikan, Bapak/Ibu sekalian, waktu tes TINGGAL sepuluh menit lagi, silahkan cek kembali jawaban anda” begitu katanya dengan wajah datar. Menurut anda apakah ada perbedaan?Ya, saya sendiri merasakan, kalimat “Masih ada sepuluh menit lagi” lebih nyaman untuk didengar dibandingkan dengan “ Tinggal sepuluh menit lagi”. Hal ini menunjukkan kalauternyata kata-kata memiliki kekuatanyang bisa membangun atau justru menjatuhkan. Sejarah juga menceritakan kepada kita bagaimana orang-orangbesar karena kata-katanya. Kata-kata manusia agung Rasululullah saw terukir abadi di dalam kumpulan hadist. Begitu juga dengan orang-orang yang melintasi sejarah seperti Presiden RI pertama yang pernah mengatakan:
"Kami menggoyangkan langit,
menggempakan darat, dan menggelorakan samudera
agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari.
Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli.
Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."
__Soekarno, Presiden RI 1945-1967
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H