Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Antara Perempuan dan Film, Lets Rock!

23 Mei 2017   23:56 Diperbarui: 24 Mei 2017   16:42 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Srikandi Siap Beraksi di Depan Layar Bioskop, dokpri

Bima X berubah !!!

Masa kanak-kanak saya sekilas terkenang kembali saat menyaksikan film ini. Seperti halnya dulu ada beberapa yang menjadi kesukaan saya, Panji Manusia Milenium, Saras 008 dan lain sebagainya, membuat dunia anak-anak saya berwarna. Saya pun mengapresiasi film ini dengan baik karena tetap ada unsur kepahlawanan yang bercerita dengan kostum yang memukai.

Saat film telah usai, Balda Zain Fauziyyah menuturkan, “Saya suka filmnya karena selain mengisahkan kisah super heroes untuk anak-anak, kostumnya juga menarik serta daya tarik pemain yang lumayan gagah”

Film Bima X, dokpri
Film Bima X, dokpri
Saya yang mendengarkannya pun sepakat. Seperti saat kisah anak-anak saya zaman dulu muncul kembali.

Peran Perempuan di Balik Layar

Adalah Swastika, seorang penulis skenario / Script Writer dengan judul film yang memukau seperti Tiga Srikandi dan Cahaya dari Timur berkata bahwa saat ini perempuan telah banyak ikut dalam kontribusi di balik layar dalam hal menguasai pekerjaan Produser, Sutradara dan seperti halnya ia sebagai Script Writer yang menjadi otak dalam film tersebut. Jika di era 50’an perempuan hanya ditampilkan dalam bentuk kecantikan bahkan keerotisan tubuhnya, zaman sekarang justru menampilkan inner beauty yang memukau apa adanya namun bermakna. Karakter peran yang menjiwai seluruh cerita dapat menampilkan isi dari film tersebut. Contohnya telah bangkit era film anak-anak yang mengisahkan semangat dan perjuangan dalam bersahabat seperti Petualangan Sherina di awal tahun 2000. Lalu Tiga Srikandi yang mengesankan perjuangan dan kekuatan perempuan dalam mencapai cita-citanya.

“Tidak ada elemen yang tidak penting bahkan bentuk alis pun harus di perhatikan” ujar Swastika

Membuat penonton tertarik dan percaya terhadap isi film adalah suatu tantangan yang harus diciptakan sehingga berbentuk nyata dan masuk akal. Misalnya si artis harus latihan sampai mengulang secara terus-menerus hingga akhirnya benar-benar bisa memerankan dengan baik. Hingga pemilihan dandanan, pakaian dan kelengkapannya harus secara periodik melengkapi.

Mengulas Film dalam Blog

Saat menonton film Bima X, saya antusias melihat layar begitu juga dengan gerak-gerik Balda yang sangat fokus menonton film tersebut. Cukuplah bagi beliau untuk mengomentari dengan lengkap isi dari setiap film yang disaksikan. Untuk berani mengulas film ke dalam blog, ada beberapa saran yaitu :

  1. Mau dan niat menonton film tersebut
  2. Fokus menyaksikan film lalu boleh berkomentar, jadi jangan berkomentar dulu jika belum menonton
  3. Membangun chemistry dari film tersebut
  4. Banyak membaca buku agar kosakata untuk pembendaharaan kata khususnya dunia perfilman semakin banyak.
  5. Jika ada rezeki lebih, ajaklah teman yang juga gemar menonton film agar lebih tau banyak pendapat dari seseorang diluar pikiran kita

Tiga Srikandi Asyik Menginspirasi, dokpri
Tiga Srikandi Asyik Menginspirasi, dokpri
Danamon Inspirasi yang Begitu Mudah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun