Surganya aneka macam makanan dan minuman yaitu saat berbuka puasa. Di saat itu, pasti akan banyak kemauan untuk melengkapi kerongkongan yang kering dan perut yang lapar. Dari berbagai takjil, gorengan bahkan bermacam es. Tak ketinggalan kolak, bubur candil dan es campur akan menghiasi meja makanmu. Namun entah mengapa semua itu akan lengkap dengan hadirnya teh. Seduhan teh panas maupun diberi es akan nikmat dan membuat semuanya terkalahkan.
Saat berbuka saya cukup meneguk dua gelas teh hangat ukuran 500 ml. Yup! Dua gelas lalu diselingi dengan lainnya. Jika dulu saya sangat suka teh manis apalagi es teh manis. Namun seiring bertambahnya usia, pemakaian es menjadi berkurang dan cenderung suka hangat. Tak hanya itu, pemakaian gula pun saya kurangi. Dengan ukuran gelas 500 ml saya cukup menambahkan satu sendok teh gula dan rasanya nikmat sekali tanpa manis yang berlebih.
Teh yang tidak manis atau teh tawar rupanya lebih bermanfaat dibanding teh manis karena akan menghindari penumpukan gula di dalam tubuh yang dapat menyebabkan diabetes. Selain itu, mengkonsumsi teh dengan ukuran suhu hangat akan baik untuk tubuh. Tubuh akan rileks dan tidak kaget dengan suhu dingin yang diakibatkan oleh es. Teh panas juga dapat membantu mengurangi bau mulut dan plak serta anti oksidannya membantu mengurangi resiko stroke dan serangan jantung.
Rupanya dengan mengkonsumsi teh tawar dapat menjaga kesehatan gigi karena teh  mengandung fluoride yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh juga mengandung mangan yang membantu proses penyembuhan luka dan memperbaiki proses metabolisme di dalam tubuh. Oh ya, jika memilih di antara kebaikan teh hitam, hijau atau oolong, teh hijaulah yang lebih baik daripada teh hitam. Dengan menyeduh teh hijau sekitar lima menit akan mendapatkan polifenol yang baik untuk tubuh.
Masih ingat tidak saat dulu di sekolah jika ada yang tidak enak badan, para guru akan membuatkan muridnya teh hangat agar lebih enakan. Entah sugesti atau tidak, teh memang ampuh untuk merelaksasi tubuh dan sebagai pelengkap saat meminum obat. Tanpa teh, dunia saya tak enak makan rasamya.
Jadi kamu pilih teh apa?
Asal jangan es teh panas saja ya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H