Mohon tunggu...
Eryanda Hermanto
Eryanda Hermanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa aktif S1, hobi saya adalah travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Untag Surabaya Berinovasi Pada Pengabdian Masyarakat

22 Januari 2024   01:29 Diperbarui: 22 Januari 2024   01:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Desa Kesimantengah memiliki sejumlah UMKM, seperti Krupuk Puli dan Krupuk Talas. Saat ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata R-15 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yang dibimbing oleh Dosen Lapangan I.G.N. Andika Mahendra dan tinggal di desa Kesimantengah, sedang menjalankan program pengabdian masyarakat. Dalam konteks ini, mereka melihat peluang inovatif bagi UMKM Krupuk Puli untuk mengembangkan kompor menggunakan teknologi yang tepat, yaitu menggunakan minyak jelantah bekas sebagai bahan bakar. Tujuannya adalah untuk mengurangi limbah minyak setelah proses penggorengan kerupuk.

Minyak jelantah yang dihasilkan dari penggorengan Krupuk Puli dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor. Dengan menggunakan limbah ini, dampak pencemaran lingkungan dapat diminimalkan. Penggunaan minyak jelantah secara berkelanjutan dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan, sehingga pemanfaatannya sebagai bahan bakar kompor menjadi solusi yang ramah lingkungan.

Kompor minyak yang umumnya digunakan masyarakat biasanya menggunakan minyak tanah, yang mahal dan sulit didapat. Namun, dengan adanya terobosan baru menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakar, tidak hanya menjadi alternatif yang lebih terjangkau, tetapi juga ramah lingkungan karena emisi gas dari pembakaran minyak nabati lebih rendah dibandingkan dengan minyak tanah.

Dalam pengabdian masyarakat, mahasiswa dan pemilik UMKM Krupuk Puli di Dusun Karangan Desa Kesimantengah berdiskusi tentang pentingnya memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar kompor daripada membuangnya begitu saja. Para pemilik UMKM diajak untuk menciptakan teknologi kompor yang sesuai dan mempraktikkan penggunaannya dengan limbah minyak jelantah. Hasilnya, salah satu UMKM di desa merasa sangat terbantu dengan adanya solusi ini, memanfaatkan kembali limbah minyak jelantah sebagai bahan bakar kompor untuk penggorengan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun